UK Maranatha Latih Warga Tasikmalaya Daur Ulang Limbah Kertas
TASIKMALAYA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah dosen Program Sarjana Seni Rupa Murni Universitas Kristen Maranatha mengadakan pelatihan daur ulang limbah kertas kepada warga Tasikmalaya.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (abdimas) di bantaran Sungai Cimulu dan Balai RW Kelurahan Tawang Kulon – Tawangsari, Kota Tasikmalaya.
Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPA-T) yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) secara khusus mengundang tim abdimas Seni Rupa Murni UK Maranatha untuk memberikan pelatihan yang bertajuk “Pelatihan Daur Ulang Limbah Kertas untuk Peningkatan Keterampilan Masyarakat di Bantaran Sungai Kota Tasikmalaya”.
Ketua FKPA-T, Andry Martin, mengatakan bahwa forum ini memiliki sepak terjang seputar penanggulangan bencana, search and rescue (SAR), termasuk kepedulian lingkungan dan sudah menjadi program sejak tahun 1998.
“Memiliki lingkungan yang bersih dan sehat menjadi kewajiban semua kalangan sehingga perlu dilakukan pengelolaan melalui pelatihan bagi masyarakat,” kata Andry Martin dalam keterangan resmi UK Maranatha dilansir Jumat (17/3).
Angga Juniar sebagai perwakilan DLH Kota Tasikmalaya pun membenarkan pernyataan yang disampaikan oleh Andry.
“Kami terus menggiring warga untuk mendukung program bank sampah yang berdampak signifikan bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.
Angga kemudian mengatakan bahwa program kreativitas di seputar pemberdayaan masyarakat ini tetap memerlukan dukungan dari berbagai pihak karena menurutnya, manfaat dan kebaikan akan senantiasa kembali kepada masyarakat dan lingkungan pula.
Saat ini, limbah rumah tangga yang beragam jenis bisa mengancam lingkungan apabila dibuang sembarangan ke sungai, tidak terkecuali sampah kertas.
Ali selaku Ketua Tim abdimas mengatakan bahwa limbah kertas bisa menjadi masalah, bila dimusnahkan dengan cara dibakar akan mengakibatkan asap berbau dan menjadi polusi udara.
Ia pun memberikan solusi untuk menjadikan limbah kertas menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual.
“Limbah kertas sebenarnya bisa kembali melahirkan manfaat yang bisa berguna bagi masyarakat, lebih jauh bernilai ekonomis yang menjanjikan. Kertas hasil daur ulang dapat menawarkan karakter visual yang cukup unik untuk material dasar pembuatan bahan kerajinan tangan yang bernilai jual. Pada akhirnya, kertas dalam berbagai jenis dan teksturnya masih memiliki kebertahanan yang baik meski disinyalir era digital mengurangi peranannya,” ungkap Ali.
Peserta diberikan pelatihan untuk mengolah limbah kertas menjadi kertas baru yang dapat digunakan kembali dan memiliki nilai jual.
Kertas baru ini juga akan memiliki keunikan visual yang artistik.
Oleh karena itu, kegiatan daur ulang kertas ini dapat menjadi solusi yang aplikatif di masyarakat. Diharapkan program pelatihan ini dapat menjadi bekal untuk para peserta berdaya guna dan menghasilkan karya yang bernilai jual.
Pengabdian yang dilaksanakan pada 25-26 Februari 2023 di Kota Tasikmalaya ini dilakukan oleh empat orang dosen, di antaranya Muhamad Ali Rahim, S.Sn., M.Sn.; Wawan Suryana, S.Sn., M.Sn.; Miky Endro Santoso, S.Sn., M.T.; Komang Wahyu Sukayasa, S.Sn., M.Ds.; dan Freddy Chrisswantra, M.Ds., serta enam orang mahasiswa, yaitu Dinda Salsa Billa (2062002), Amanda Harmani (2062901), Nosy Rakhmatdayanti (2262007), Laurens Enrico Djenmakani (2262011), dan Leonel Adrian Triskanto (2262004).
Bagaimana Pisang Yang Dilakban Jadi Viral dan Dapat Bernilai...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Masuklah ke supermarket mana pun dan Anda biasanya dapat membeli pisang de...