UK Petra Luncurkan Program Magister Teknik Industri
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Mengawali tahun 2016, Universitas Kristen (UK) Petra membuka program baru, yakni Program Magister Teknik Industri, pada 5 Februari.
Kepala Program Magister Teknik Industri UK Petra, I Gede Widyadana PhD, memperkenalkan program baru itu. Gede mengungkapkan bahwa S2 Teknik Industri UK Petra fokus pada penggabungan teknik industri dan teknik informatika. Kekuatan di teknik informatika itu dicerminkan dari dosen-dosen pengajarnya yang memiliki kualifikasi nasional dan internasional, dan juga praktisi yang sudah diakui di dunia teknik industri dan teknik informatika. Keberhasilan dalam mengintegrasikan kompetensi teknik industri dan informatika akan mengembangkan dunia industri Indonesia ke arah menyambut revolusi industri keempat.
Dengan mengusung tajuk “Smart Industry Be a Leader Through Innovation and Information Technology”, peluncurannya, seperti dilaporkan situs web petra.ac.id, ditandai dengan menghadirkan beberapa pembicara di bidang teknik industri.
Drs Kresnayana Yahya MSc mengawali acara itu dengan memberikan gambaran tentang kondisi, tantangan, dan peluang di bidang teknik industri sekarang ini. Mengusung tajuk “Industry 4.0, Bringing the Fourth Industrial Revolution to Life”, Kresnayana membahas mengenai keadaan, rintangan, dan peluang di dunia manufaktur Indonesia.
Dunia manufaktur, yang merupakan lahan berkarya kalangan teknik industri, sedang mengalami revolusi industri keempat. Dalam Era Industry 4.0 ini, karakteristik utama kemajuannya adalah interaksi antara mesin dan mesin, yang menyebabkan berkurangnya volume peran tenaga manusia operator dan meningkatnya peran tenaga manusia yang memiliki kompetensi tinggi.
Labor Indonesia, menurut Kresnayana masih berada di Industry 1.0. Hal itu menandakan Indonesia perlu melakukan upgrade kualitas manusia agar bisa mengikuti revolusi industri ini. Secara khusus kepada Program Magister Teknik Industri UK Petra, Kresnayana mengusulkan satu hal, “Pikirkanlah industrial internet, industrial IT”. Usulan tersebut sejurus dengan ucapan Marc Andreasson, “Software is eating the world”, yang dikutip oleh Kresnayana.
Acara itu juga menghadirkan Adrian Wibisono, corporate secretary PT Trias Sentosa, yang memberikan materi dengan tajuk “Smart Industry, be a Leader”. Alumnus UK Petra itu mengungkapkan bahwa saat ini, untuk bisa memimpin, industri harus memiliki empat “HAIR quality”, yaitu: helicopter view, power of analysis, power of imagination, dan sense of imagination.
Keempat quality itu meningkatkan kemampuan industri untuk beradaptasi pada situasi dan merangsang munculnya inovasi baru. “Peran teknik industri adalah membuat orang yang bisa mendesain supaya industri bisa mencocokkan dengan apa yang ada,” katanya. (petra.ac.id)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...