Ukraina: 1.207 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Rusia ke Kota Mariupol
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak 1.207 warga sipil tewas dalam pengepungan sembilan hari oleh pasukan Rusia di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, kata otoritas setempat, hari Rabu (9/3).
Sembilan hari pertama pengepungan Rusia memenyebabkan “1.207 penduduk Mariupol yang damai sekarat”, kata otoritas kota tenggara di Laut Azov memposting di Telegram.
Diminta untuk mengkonfirmasi jumlah korban, layanan pers kepresidenan mengatakan: “Kami tidak memiliki angka pasti. Tapi sebelumnya, itu benar.”
Sebelumnya hari Rabu, serangan udara Rusia merusak rumah sakit anak-anak di kota berpenduduk lebih dari 400.000 jiwa itu, melukai 17 staf, dalam serangan yang dikutuk oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy sebagai "kekejaman" dan digambarkan sebagai "biadab" oleh Gedung Putih.
Pemerintah kota mengatakan Mariupol telah mengalami "sembilan hari penembakan terus-menerus terhadap penduduk sipil" dengan "setengah juta orang tanpa cahaya, air, panas dan komunikasi".
Beberapa upaya evakuasi telah gagal dan ombudsman Ukraina, Lyudmyla Denisova, mengatakan hari Rabu bahwa kota itu menghadapi krisis kemanusiaan, sementara rute evakuasi yang direncanakan ke Zaporizhzhia di barat laut penuh diranjau.
Walikota kota Vadym Boichenko memposting video di mana dia berkata: "Hati saya hari ini penuh dengan kemarahan."
"Hari ini Rusia dipimpin oleh pemimpinnya Presiden (Vladimir) Putin melakukan serangan udara di kota yang damai, menembaki sebuah rumah sakit anak-anak," katanya. “Mereka ingin mengambil nyawa anak-anak kami, perempuan kami, dokter kami.”
Dia meminta mitra internasional Ukraina untuk membantu dan zona larangan terbang didirikan di atas Ukraina. "Kami akan bertahan sampai akhir," janjinya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Banjir Bandang Menerjang Kabupaten Tapanuli Selatan, 10 Warg...
MEDAN, SATUHARAPAN.COM- Banjir bandang menerjang Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara,...