Ukraina Ajukan Permohonan Baru untuk Rudal Patriot, Keanggotaan Uni Eropa dan NATO
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengeluarkan permohonan baru kepada komunitas internasional untuk segera mengirimkan lebih banyak pertahanan udara, memulai pembicaraan formal agar negaranya dapat bergabung dengan Uni Eropa, dan mengundang Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Pasukan Ukraina menghadapi situasi yang semakin buruk di wilayah timur dan menunggu pengiriman senjata Amerika Serikat menyusul persetujuan paket bantuan senilai US$61 miliar oleh Kongres pada tanggal 23 April setelah tertunda selama berbulan-bulan. Zelenskyy telah berulang kali memohon agar sistem pertahanan udara lebih lanjut, khususnya sistem pertahanan udara Patriot.
Zelensky mengatakan dia baru saja berbicara dengan Pemimpin Minoritas Kongres AS, Hakeem Jeffries, dan berterima kasih kepada Kongres karena telah meloloskan paket bantuan tersebut, namun menambahkan bahwa Ukraina bekerja dengan semua mitranya untuk mencapai kecepatan pengiriman yang memungkinkan Ukraina mempertahankan posisinya dan mengganggu rencana perang Rusia.
“Kami masih menunggu pasokan yang dijanjikan kepada Ukraina,” katanya dalam pidato video malamnya pada hari Minggu (28/4). “Kami mengharapkan volume dan cakupan yang dapat mengubah situasi di medan perang demi kepentingan Ukraina.”
Dia menambahkan, “Dalam percakapan saya dengan Tuan Jeffries, saya menggarisbawahi bahwa sistem Patriot diperlukan, dan sesegera mungkin.”
Keanggotaan Uni Eropa dan NATO
Saat masuk ke Uni Eropa, Zelensky mengatakan Ukraina telah memenuhi semua persyaratan untuk memulai perundingan aksesi, “dan sekarang UE harus memenuhi kewajibannya.”
Ukraina, yang mendapat dukungan kuat dari sebagian besar negara Eropa sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke wilayahnya dua tahun lalu, merupakan kandidat untuk bergabung dengan 27 negara anggota Uni Eropa, namun prosesnya akan memakan waktu bertahun-tahun.
Saat masuk ke dalam aliansi militer NATO, yang Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, katakan pada tanggal 4 April bahwa Ukraina pada akhirnya akan bergabung, Zelenskyy mengatakan bahwa setiap negara yang memiliki nilai-nilai yang sama dan siap untuk mempertahankannya “pantas mendapat undangan ke aliansi tersebut.”
Dia menyatakan optimismenya mengenai prospek perdamaian, merujuk pada pertemuan puncak perdamaian mendatang yang akan diadakan di Swiss pada 15-16 Juni. Rusia tidak diundang ke pertemuan tersebut dan menganggap pertemuan tersebut tidak ada artinya tanpa partisipasi Moskow. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...