Ukraina Akui Serang Instalasi Minyak Rusia Yang Digunakan untuk Militer
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina mengakui telah menyerang sebuah platform pengeboran minyak di Laut Hitam, dan mengatakan pada hari Selasa (21/6) bahwa itu digunakan oleh pasukan Rusia sebagai instalasi militer.
Serangan itu, yang terjadi pada hari Senin (21/6), adalah serangan pertama terhadap infrastruktur energi lepas pantai di Krimea sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Ini menargetkan rig dengan empat menara sekitar 70 kilometer dari semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia, yang menurut Ukraina digunakan sebagai instalasi militer.
“Di menara-menara itu, Rusia telah mengorganisir garnisun kecil dan menyimpan peralatan untuk pertahanan udara, perang radar dan pengintaian,” kata Sergiy Bratchuk dari administrasi militer regional Odessa mengatakan pada briefing online.
“Mereka diubah menjadi titik-titik benteng yang membantu Rusia mencapai kendali penuh atas bagian barat laut Laut Hitam,” katanya, pernyataannya dikutip oleh Interfax Ukraina.
Sergey Aksyonov, kepala Krimea yang dicaplok Rusia, pada hari Senin menuduh Ukraina menembaki anjungan pengeboran minyak Laut Hitam di lepas pantai semenanjung itu, menyebabkan tiga orang terluka dan tujuh lainnya hilang.
Senator Rusia untuk Krimea, Olga Kovitidi, kemudian mengatakan dua platform lain juga terkena.
Setidaknya satu serangan dikonfirmasi oleh Bratchuk, yang mengatakan platform semacam itu adalah “target militer legal” untuk Ukraina. “Ini adalah garnisun kecil. Ini bukan hanya platform untuk mengekstraksi gas,” katanya dalam video yang diposting di saluran Telegram-nya.
Bratchuk juga mengatakan pasukan Ukraina telah “memberikan pukulan yang signifikan terhadap garnisun Rusia” di Pulau Ular, wilayah Laut Hitam simbolis yang diambil oleh Moskow pada awal ofensif Ukraina.
Namun dia mengakui armada Laut Hitam Rusia masih mendominasi wilayah tersebut. “Mereka terletak 80 hingga 100 kilometer (50 hingga 60 mil) di lepas pantai dan taktik musuh adalah misil, misil, dan lebih banyak misil lainnya,” katanya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...