Loading...
FOTO
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 11:22 WIB | Rabu, 26 Februari 2014

Ukraina Alami Krisis Terburuk Pasca Soviet

Ukraina Alami Krisis Terburuk Pasca Soviet
Seorang pria memegang bendera Ukraina berdiri di Independence Square Kiev, Ukraina pada 24 Februari 2014. (Foto-foto: AFP)
Ukraina Alami Krisis Terburuk Pasca Soviet
Aktivis membuat alat pertahanan diri di Jalan Grushevsky Kiev pada 17 Februari 2014.
Ukraina Alami Krisis Terburuk Pasca Soviet
Seorang demonstran anti-pemerintah memegang ban terbakar saat ia mendirikan barikade pada 21 Februari 2014.
Ukraina Alami Krisis Terburuk Pasca Soviet
Seorang Demonstran anti-pemerintah duduk di balik barikade di Independence Square pada 24 Februari 2014.
Ukraina Alami Krisis Terburuk Pasca Soviet
Para demonstran bergerak maju di Kiev pada 20 Februari 2014.
Ukraina Alami Krisis Terburuk Pasca Soviet
Para demonstran duduk dengan mayat dua pengunjuk rasa anti-pemerintah yang dibunuh oleh penembak jitu selama bentrokan dengan polisi di pusat kota Kiev pada 20 Februari 2014.
Ukraina Alami Krisis Terburuk Pasca Soviet
Sebagian dari koleksi mobil pribadi Yanukovych.
Ukraina Alami Krisis Terburuk Pasca Soviet
Orang-orang meletakkan untaian bunga di dekat tugu peringatan untuk memberi penghormatan kepada pengunjuk rasa anti-pemerintah yang meninggal dalam bentrokan pekan lalu dengan polisi anti huru-hara di Independence Square Kiev.

SATUHARAPAN.COM - Masalah ekonomi menjalar menjadi gejolak politik di Ukraina membuat Ibu Kota Kiev hancur disapu bentrok mematikan. Demonstrasi sejak tiga bulan lalu menyebabkan hampir 100 orang meninggal dan mendorong perubahan negara dengan puncaknya penggulingan Presiden Viktor Yanukovych pada akhir pekan lalu.

Perubahan politik di Ukraina terjadi setelah protes-protes selama beberapa bulan yang semula dipicu oleh keputusan Yanukovych mengalihkan pakta bersejarah dengan Uni Eropa ke Rusia.

Revolusi yang cenderung mendukung Barat telah memperoleh dukungan dari penduduk yang berbahasa Ukraina tapi mereka yang berdomisili di bagian timur (pro Rusia) tidak sepakat oleh perubahan-perubahan.

Pemimpin baru Ukraina, Presiden Oleksandr Turchynov, yang mengambil kontrol setelah menggulingkan Viktor Yanukovich pada Senin (24/2), tengah berusaha menghentikan protes-protes dan menyatukan rakyat kembali serta meminta negara-negara Barat untuk membantu Ukraina.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Senin (24/2) mengimbau Ukraina agar memelihara persatuan dan integritas teritorial.

Ban Ki-moon menegaskan permohonan kepada semua pihak menahan diri untuk tidak melakukan aksi kekerasan dan menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM saat Ukraina berupaya menciptakan suasana kondusif menjelang pemilihan yang bebas dan adil pada 25 Mei nanti. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home