Ukraina dalam Proses Memutus Hubungan Diplomatik dengan Iran
Ini terkait pengiriman drone kamikaze buatan Iran kepada Rusia yang digunakan menyerang Ukraina.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Ukraina mengatakan pada hari Selasa (18/10) bahwa dia mengajukan proposal kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran setelah gelombang serangan Rusia menggunakan apa yang dikatakan Kiev sebagai drone buatan Iran.
Rusia meluncurkan lusinan drone “kamikaze” ke sasaran di Ukraina pada hari Senin, menyerang infrastruktur energi dan menewaskan empat orang di ibu kota Kiev. Ukraina mengatakan serangan itu dilakukan dengan drone Shahed-136 buatan Iran, meskipun Teheran membantah memasok drone tersebut.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan Kiev yakin mereka adalah orang Iran dan akan siap untuk membagikan "kantong bukti" kepada kekuatan Eropa yang ragu.
"Teheran memikul tanggung jawab penuh atas kehancuran hubungan dengan Ukraina," kata Kuleba dalam konferensi pers. “Saya mengajukan kepada presiden Ukraina proposisi untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.”
Minta Bantuan Israel
Kuleba mengatakan Kiev akan mengirim catatan resmi ke Israel untuk mencari pasokan pertahanan udara dan kerja sama segera di sektor tersebut.
Belum ada tanggapan langsung Israel terhadap pernyataan Kuleba.
Sebelumnya pada hari Selasa, seorang anggota kabinet keamanan pengambilan keputusan Israel, Menteri Kehakiman Gideon Saar, mengatakan kepada penyiar nasional Radio Militer: "Dukungan kami untuk Ukraina tidak termasuk sistem senjata dan persenjataan, dan tidak ada perubahan pada posisi itu."
Sementara Israel mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Kiev, Israel tidak juga memberikan dukungan militer, dengan alasan kekhawatiran akan kerja sama yang berkelanjutan dengan Moskow terkait Suriah. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...