Ukraina dan Rusia Bertukar 50 Tawanan Perang
Wartawan Rusia tertembak peluru nyasar dalam latihan militer di Krimea.
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Sabtu (29/10) bahwa Ukraina menyerahkan 50 tawanan perang setelah pembicaraan.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Denis Pushilin, kepala wilayah Donetsk yang didukung Moskow, salah satu dari empat wilayah Ukraina yang diproklamirkan secara sepihak oleh Rusia sebagai wilayahnya bulan lalu. juga mengatakan pertukaran tahanan dengan Ukraina sedang berlangsung.
Dia mengatakan 50 orang dari masing-masing pihak dipertukarkan.
Wartawan Rusia Tertembak di Krimea
Sementara itu, seorang jurnalis Rusia yang bekerja untuk sebuah kelompok media besar yang didukung Kremlin meninggal pada hari Jumat dalam kecelakaan penembakan di sebuah tempat pelatihan militer di Krimea, kata pejabat Rusia dan outlet media pemerintah.
Svetlana Babayeva adalah kepala biro grup media Rossiya Segodnya di Simferopol, kota terbesar kedua di Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
Kantor berita RIA Novosti, anak perusahaan Rossiya Segodnya, melaporkan Babayeva tewas terkena peluru nyasar saat latihan menembak. Itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Tokoh-tokoh pro Kremlin memberi penghormatan kepada Babayeva di pos media sosial. Sergei Aksyonov, gubernur Krimea Rusia, menyebut kematiannya sebagai kehilangan yang tidak dapat dibatalkan.
“Svetlana melakukan banyak hal untuk menyampaikan kepada publik kebenaran tentang apa yang terjadi di wilayah Kherson,” kata Vladimir Saldo, kepala wilayah Kherson selatan Ukraina yang didukung Rusia.
Rusia telah memproklamirkan Kherson dan tiga wilayah lainnya sebagai miliknya sendiri menyusul referendum yang digelar yang dikecam sebagai suara palsu dan ilegal oleh Kiev dan Barat.
Juru bicara Urusan Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menulis di halaman Telegramnya: "Saya sangat mencintaimu, Sveta."
Ukraina telah memberikan sanksi kepada kelompok Rossiya Segodnya, menyebut CEO Dmitry Kiselyov sebagai “figur sentral propaganda pemerintah yang mendukung pengerahan pasukan Rusia di Ukraina.”
Dalam sebuah pernyataan yang diposting oleh RIA Novosti, Kiselyov mengatakan Babayeva adalah "orang yang hangat, yang sangat mendukung Rusia," dan "ingin mendukung pahlawan kita."
Babayeva sebelumnya adalah kepala biro untuk RIA Novosti di Inggris dan Amerika Serikat, dan editor situs web Gazeta.Ru, kata badan tersebut. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...