Ukraina: Ekspor Biji-bijian Harus Dilanjutkan, Meski Tanpa Partisipasi Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Kesepakatan pengiriman biji-bijian Laut Hitam harus dilanjutkan dan dapat beroperasi tanpa partisipasi Rusia setelah penarikan Moskow pada perjanjian itu pada hari Senin (17/7), kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Ukraina, kata Zelenskyy dalam pidato video malamnya, adalah sumber makanan bagi 400 juta orang. “Afrika memiliki hak atas stabilitas. Asia memiliki hak atas stabilitas,” katanya.
Rusia menghentikan partisipasi pada hari Senin dalam perjanjian setahun yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian melalui koridor pengiriman yang aman di Laut Hitam, menyebabkan kekhawatiran di negara-negara miskin bahwa kenaikan harga akan membuat harga makanan tidak terjangkau.
Moskow menyarankan bahwa jika permintaan untuk meningkatkan ekspor biji-bijian dan pupuknya sendiri dipenuhi, Moskow akan mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali kesepakatan yang secara resmi dikenal sebagai Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam.
Kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki dipuji sebagai pencegahan darurat pangan global menyusul invasi Rusia pada Februari 2022 ke Ukraina dan blokade pelabuhan Laut Hitam.
“Ukraina, PBB, dan Turki bersama-sama dapat memastikan pengoperasian koridor makanan dan inspeksi kapal. Ini diperlukan untuk seluruh dunia,” kata Zelenskyy.
Dalam pesan terpisah di aplikasi Telegram, Zelenskyy mengatakan bahwa dalam percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, kedua pria itu sepakat “bekerja sama, dan dengan negara-negara terkait, untuk memperbarui keamanan pangan dan pengiriman makanan melalui Laut Hitam."
Dalam pesan videonya, presiden Ukraina mengatakan dunia sekarang “memiliki kesempatan untuk menunjukkan bahwa pemerasan tidak diperbolehkan bagi siapa pun… Kita semua harus memastikan keamanan, perlindungan dari kegilaan Rusia.”
“Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam dapat dan harus terus beroperasi, jika harus tanpa Rusia, maka tanpa Rusia.”
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, yang berada di New York pekan ini untuk berpartisipasi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, mendesak Rusia untuk berhenti “bermain permainan kelaparan.” (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...