Ukraina Klaim Tenggelamkan Kapal Perang Rusia di Laut Hitam
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina mengatakan bahwa pasukannya menenggelamkan kapal utama armada Laut Hitam Rusia dalam serangan rudal, hari Kamsi (14/4), tetapi Moskow mengatakan kapal itu hanya rusak, tanpa menyebutkan serangan.
Hilangnya kapal akan menjadi kekalahan militer dan simbolis besar bagi Rusia ketika pasukannya berkumpul kembali untuk serangan baru di Ukraina timur setelah mundur dari sebagian besar wilayah utara, termasuk ibu kota.
Rusia mengatakan kebakaran di atas kapal Moskva, sebuah kapal perang yang biasanya memiliki 500 pelaut, memaksa seluruh awak untuk mengevakuasi kapal. Kemudian dikatakan bahwa api telah dipadamkan dan bahwa kapal akan ditarik ke pelabuhan dengan peluncur peluru kendali yang utuh.
Kapal itu membawa 16 rudal, menurut seorang analis militer, dan pemindahannya dari pertempuran akan sangat mengurangi daya tembak Rusia di Laut Hitam. Terlepas dari tingkat kerusakannya, serangan apa pun akan menjadi pukulan besar bagi prestise Rusia tujuh pekan ke dalam perang yang sudah secara luas dilihat sebagai kesalahan bersejarah.
Berita kerusakan kapal utama membayangi klaim Rusia atas kemajuan di kota pelabuhan selatan Mariupol, di mana mereka telah memerangi Ukraina sejak hari-hari awal invasi dalam beberapa pertempuran perang terberat, dengan korban yang mengerikan bagi warga sipil.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov, mengatakan hari Rabu bahwa 1.026 tentara dari Brigade Marinir ke-36 Ukraina menyerah di sebuah pabrik logam di kota itu. Tetapi Vadym Denysenko, penasihat menteri dalam negeri Ukraina, menolak klaim tersebut, mengatakan kepada Current Time TV bahwa “pertempuran atas pelabuhan masih berlangsung hingga hari ini.”
Tidak jelas kapan atau selama jangka waktu berapa penyerahan mungkin terjadi atau berapa banyak pasukan yang masih mempertahankan Mariupol.
Rekaman siaran televisi pemerintah Rusia yang dikatakan berasal dari Mariupol menunjukkan puluhan pria berpakaian motif kamuflase berjalan dengan tangan ke atas dan membawa orang lain di atas tandu. Seorang pria memegang bendera putih.
Penangkapan Mariupol sangat penting bagi Rusia karena akan menempatkan petak wilayah dalam kendalinya yang akan memungkinkan pasukannya di selatan, yang datang melalui Semenanjung Krimea yang dicaplok, untuk bergabung dengan pasukan di wilayah Donbas timur, jantung industri Ukraina dan target serangan yang akan datang.
Separatis yang didukung Moskowtelah memerangi Ukraina di Donbas sejak 2014, tahun yang sama ketika Rusia merebut Krimea. Rusia telah mengakui kemerdekaan daerah pemberontak di Donbas. Tetapi hilangnya Moskva, yang dinamai menurut ibu kota Rusia, dapat menghambat upaya itu. (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...