Ukraina Kritik Sekjen PBB Yang Kunjungi Moskow Sebelum ke Kiev
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengataan tidak ada negosiasi jika Rusia membentuk Republik Semu di wilayah yang diduduki.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada hari Sabtu (23/4) mengkritik keputusan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mengunjungi Moskow pada hari Selasa (26/4), sebelum menuju ke Kiev.
“Adalah salah untuk pergi pertama ke Rusia dan kemudian ke Ukraina,” kata Zelenskyy kepada wartawan di ibu kota Ukraina dikutip AFP. “Tidak ada keadilan dan logika dalam tatanan ini,” tambahnya.
PBB sebagian besar terpinggirkan dalam krisis sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Guterres berusaha untuk mendorong dialog untuk mengakhiri konflik, kata PBB pada hari Rabu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga mengatakan pada hari Sabtu bahwa Kiev akan berhenti berbicara dengan Moskow jika Rusia menghancurkan rakyat Ukraina di kota Mariupol dan mengadakan "referendum semu" untuk menciptakan "republik semu" di wilayah yang diduduki Rusia.
Presiden Ukraina itu berbicara pada konferensi pers di Kiev. “Jika orang-orang kami terbunuh di Mariupol dan jika referendum semu ini diselenggarakan di wilayah (selatan) Kherson, maka Ukraina akan menarik diri dari proses negosiasi apa pun,” katanya.
Dia siap untuk menukar tentara Ukraina yang mempertahankan kota "dalam format apa pun" untuk menyelamatkan "orang-orang yang menemukan diri mereka dalam situasi yang mengerikan, terkepung."
Dia mengatakan "kontak terakhir" dengan tentara Mariupol telah terjadi satu jam yang lalu, menambahkan "hari ini adalah salah satu hari tersulit" sejak dimulainya pengepungan Rusia di kota itu pada awal Maret.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...