Ukraina Segera Gunakan Artileri Jarak Jauh Hadapi Pasukan Rusia
Senjata artileri canggih itu bantuan dari negara Barat dan Ukraina yakin bisa mendesak mundur pasukan Rusia.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Senjata artileri jarak jauh bantuan Barat akan memungkinkan Ukraina untuk menghadapi pasukan Rusia dan merebut Sievierodonetsk dalam beberapa hari mendatang, kata seorang pejabat regional Ukraina, hari Kamis (9/6).
"Segera setelah kami memiliki artileri jarak jauh untuk dapat melakukan duel dengan artileri Rusia, pasukan khusus kami dapat membersihkan kota dalam dua hingga tiga hari," kata gubernur daerah Luhansk, Sergiy Gaiday, dalam sebuah wawancara yang didistribusikan di media sosial resminya.
Pasukan Moskow memusatkan daya tembak mereka di pusat industri yang penting secara strategis sebagai bagian dari upaya untuk merebut wilayah Ukraina timur.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, hari Rabu malam menggambarkan pertempuran itu sebagai "salah satu yang paling sulit" sejak dimulainya perang.
Gaiday mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukan Ukraina di kota itu tetap "sangat termotivasi" dan bahwa "semua orang memegang posisi mereka."
“Rusia terus-menerus menembaki daerah yang dikendalikan oleh Ukraina dengan artileri,” tambahnya.
Amerika Serikat dan Inggris telah mengumumkan mereka menyediakan Kiev dengan baterai artileri presisi jarak jauh, menentang peringatan dari pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Wilayah Luhansk secara lebih luas berada di bawah serangan mortir, artileri dan roket yang berkelanjutan, kata kepresidenan Ukraina.
Dikatakan empat orang tewas dan lima lainnya terluka dalam serangan udara Rusia di Toshkivka, sebuah desa sekitar 25 kilometer selatan Sievierodonetsk.
Secara terpisah pada hari Kamis, Wali kota Oleksandr Stryuk mengatakan pasukan Ukraina masih menguasai zona industri dan daerah sekitarnya di kota Sievierodonetsk, dan situasinya "sulit tetapi dapat dikelola."
Dia juga mengatakan bahwa garis pertahanan terjaga meskipun ada tembakan artileri Rusia yang intens tetapi sekarang tidak mungkin untuk mengevakuasi orang dari Sievierodonetsk, menambahkan bahwa sekitar 10.000 warga sipil tetap berada di kota. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Banjir dan Longsor Melanda Soppeng, Sulawesi Selatan, Satu O...
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM- Banjir melanda Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, pada hari Sa...