Ukraina Serang Markas Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol, Krimea
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina menyerang markas besar Armada Laut Hitam Rusia dalam serangan dengan peluru kendali (Rudal) pada hari Jumat (22/9) yang menyebabkan seorang prajurit hilang dan bangunan utama terbakar, menurut pejabat militer di kedua pihak yang bertikai dan gambar dari lokasi kejadian di Krimea.
Kementerian Pertahanan Rusia pada awalnya mengatakan satu anggota militer tewas tetapi kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan dia hilang setelah serangan di kota pelabuhan Sevastopol.
Semenanjung Krimea, yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014, sering menjadi sasaran sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan invasi besar-besaran ke Ukraina hampir 19 bulan lalu.
Krimea telah menjadi pusat utama yang mendukung invasi Moskow ke Ukraina. Sevastopol, pangkalan utama Armada Laut Hitam Rusia sejak abad ke-19, memiliki peran penting dalam operasi angkatan laut sejak dimulainya invasi ke Ukraina.
Ukraina semakin meningkatkan sasarannya terhadap fasilitas angkatan laut di Krimea dalam beberapa pekan terakhir, sementara serangan balasan musim panas mereka memberikan kemajuan yang lambat di wilayah timur dan selatan Ukraina, kata Institut Studi Perang pada hari Kamis (21/9).
Pakar militer mengatakan penting bagi Ukraina untuk terus melakukan serangan terhadap sasaran di Krimea untuk menurunkan moral Rusia dan melemahkan militernya.
Serangan itu terjadi sehari setelah Rusia menggempur kota-kota di Ukraina dengan serangan Rudal dan artileri, menewaskan sedikitnya lima orang ketika Presiden Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan para pemimpin kongres di Washington sementara paket bantuan senilai US$24 miliar sedang dipertimbangkan.
Zelenskyy berada di Kanada pada hari Jumat untuk berpidato di Parlemen dalam upayanya untuk meningkatkan dukungan dari sekutu Barat.
Serangan-serangan sebelumnya di Krimea mengakibatkan beberapa kematian warga sipil, namun para pejabat Rusia belum melaporkan adanya personel militer yang terbunuh. Enam orang dilaporkan terluka setelah serangan terhadap markas armada pada Juli 2022, namun tidak jelas apakah mereka warga sipil atau anggota militer.
Gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia, Mikhail Razvozhayev, mengatakan tidak ada yang terluka pada hari Jumat di luar gedung markas yang terbakar.
Militer Ukraina mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. “Kami berjanji bahwa 'akan ada lebih banyak lagi,'” kata Letjen Mykola Oleschuk, komandan angkatan udara, mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial yang berterima kasih kepada pilot dan menunjukkan video sirene udara yang menyala-nyala dan asap mengepul dari gedung.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lima Rudal ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia sebagai respons terhadap serangan terhadap Sevastopol. Belum jelas apakah markas tersebut terkena serangan langsung atau terkena puing-puing rudal yang dicegat.
Penduduk Sevastopol mengatakan mereka mendengar ledakan dan melihat asap, lapor outlet berita Rusia, dan gambar menunjukkan gumpalan abu-abu di pinggir laut. Associated Press tidak dapat segera memverifikasi video tersebut. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Bintang Indriato Rilis Album Jazz Ikrar Cinta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bintang Indrianto berkolaborasi dengan musisi Freza Anhar meluncurkan alb...