Loading...
BUDAYA
Penulis: Sabar Subekti 02:23 WIB | Minggu, 26 Juni 2022

Ukraina Sita Ribuan Barang Antik Yang Dijarah dari Krimea Yang Diduduki Rusia

Seorang petugas penegak hukum berdiri di samping artefak bersejarah, bagian dari koleksi barang antik yang disita pada konferensi pers di Museum Sejarah Ukraina di KiEv, Ukraina pada hari Jumat, 24 Juni 2022. (Foto: AFP)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina mengatakan bahwa pihaknya telah menyita koleksi barang antik bernilai jutaan dolar, yang diduga dicuri dari museum di Krimea yang dicaplok Rusia, setelah serangkaian penggerebekan polisi di Kiev.

Beberapa ribu artefak Zaman Perunggu dan Abad Pertengahan ditemukan di kantor Kiev, kata para pejabat pada konferensi pers di Museum Sejarah Ukraina, hari Jumat (24/6).

Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova, mengatakan pihak berwenang telah menemukan lebih dari 6.000 barang antik, termasuk pedang, helm, amphora, dan koin.

Penggerebekan itu merupakan bagian dari penyelidikan terhadap “aktivitas ilegal” seorang mantan anggota parlemen Ukraina, yang juga menjabat sebagai pejabat tinggi di Krimea sebelum dianeksasi oleh Moskow.

Beberapa koleksi mungkin telah dicuri dari museum Krimea dan diperkirakan bernilai "beberapa juta dolar," kata Venediktova.

Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky mengatakan koleksi itu ditemukan setelah "13 pencarian selama lima hari."

Dia mengatakan barang-barang itu langka, tidak hanya untuk Ukraina tetapi untuk seluruh Eropa Timur. 

"Ini adalah koleksi ilegal terbesar dalam sejarah Ukraina," kata Menteri Kebudayaan Oleksandr Tkachenko pada konferensi pers. “Sekarang dikembalikan ke negara.”

Dia mengatakan pengembalian koleksi ke tangan Ukraina sangat simbolis, datang hampir empat bulan setelah invasi Rusia.

“Kami telah pulih, selama masa perang, apa yang (Presiden Rusia Vladimir) Putin perjuangkan, identitas dan budaya kami,” kata Tkachenko.

Venediktova mengatakan Kiev sekarang sedang menyelidiki pencurian koleksi emas Scythian dari sebuah museum di kota Melitopol yang diduduki Rusia di Ukraina selatan.

“Rusia tidak hanya berusaha membunuh negara dan bangsa kita. Itu juga mencoba mencuri sejarah kita,” kata jaksa agung. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home