Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:32 WIB | Senin, 30 Desember 2024

Ukraina Tangkap Tentara Korea Utara di Rusia

Presiden Ukraina sebut sekitar 3.000 tentara Korea Utara terbunuh atau terluka.
Tentara Korea Utara melihat ke arah sisi selatan Panmunjom di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea pada 16 September 2020. (Foto: dok. AFP)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat (27/12) bahwa mereka telah mengonfirmasi bahwa seorang tentara Korea Utara yang dikirim untuk mendukung perang Rusia melawan Ukraina telah ditangkap oleh pasukan Ukraina.

Pyongyang telah mengerahkan ribuan tentara untuk memperkuat pasukan Rusia, termasuk di wilayah perbatasan Kursk tempat Ukraina melancarkan serangan mendadak di perbatasan pada bulan Agustus.

“Melalui pembagian informasi waktu nyata dengan badan intelijen negara sekutu, telah dipastikan bahwa seorang tentara Korea Utara yang terluka telah ditangkap,” kata Badan Intelijen Nasional Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Tentara itu ditangkap oleh tentara Ukraina, kata seorang sumber intelijen kepada AFP, seraya menambahkan bahwa lokasi penangkapannya tidak diketahui.

Konfirmasi pertama penangkapan seorang tentara Korea Utara muncul beberapa hari setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pada hari Senin (13/12) bahwa hampir 3.000 tentara Korea Utara telah "terbunuh atau terluka" sejauh ini.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul juga mengatakan pada hari Senin (23/12) bahwa lebih dari 1.000 tentara Korea Utara telah terbunuh atau terluka.

JCS juga mengatakan bahwa Pyongyang dilaporkan "bersiap untuk rotasi atau penempatan tambahan tentara" dan memasok "peluncur roket 240 mm dan artileri gerak sendiri 170 mm" ke tentara Rusia.

Militer Seoul yakin bahwa Korea Utara berusaha memodernisasi kemampuan perang konvensionalnya melalui pengalaman tempur yang diperoleh dalam perang Rusia-Ukraina.

Media pemerintah Korea Utara mengatakan pada hari Jumat (27/12) bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengirim pesan Tahun Baru kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dengan mengatakan "hubungan bilateral antara kedua negara kita telah meningkat setelah pembicaraan kita pada bulan Juni di Pyongyang".

Pakta pertahanan penting mulai berlaku pada bulan Desember setelah kedua belah pihak bertukar dokumen ratifikasi. Putin memuji kesepakatan tersebut pada bulan Juni sebagai “dokumen terobosan”. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home