Ukraina Temukan 14 Benda Arkeologi Yang Diduga Dicuri Pria Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina telah menemukan 14 benda arkeologi yang diduga dicuri oleh seorang pria Rusia yang diberhentikan di bandara Amerika Serikat, karena dicurigai mengimpor artefak secara ilegal, kata pejabat Ukraina pada hari Jumat (20/10).
Penjabat Menteri Kebudayaan Ukraina, Rostyslav Karandieiev, mengatakan pria tersebut mencuri artefak dari wilayah Ukraina yang diduduki Rusia dan kemudian mencoba mengangkutnya ke AS. Pada konferensi pers di Kiev hari Jumat, Karandieiev menunjukkan beberapa artefak kepada jurnalis, bersama dengan dokumentasi yang menyatakan bahwa pria tersebut mencuri artefak tersebut dari wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Barang-barang yang ditemukan mencakup berbagai jenis persenjataan, seperti kapak dengan ukuran berbeda, dan berasal dari periode Neolitik hingga Abad Pertengahan. Salah satu yang tertua adalah kapak Neolitikum yang dipoles, berasal dari sekitar 5.000-3.000 tahun SM, kata Karandieiev.
“Dapat dikatakan bahwa Ukraina telah menerima pengiriman persenjataan baru. Satu-satunya hal yang menarik adalah persenjataan ini sangat kuno,” kata Karandieiev sambil tersenyum saat penyerahan artefak kepada publik di Pechersk Lavra Kiev yang bersejarah, sebuah kompleks biara suci Ortodoks.
Invasi Rusia ke Ukraina, yang kini memasuki tahun kedua, disertai dengan penghancuran dan penjarahan situs bersejarah dan harta karun dalam skala industri, menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta euro (dolar), kata pihak berwenang Ukraina.
Sebagian besar artefak yang dikembalikan diserahkan ke Ukraina selama kunjungan Presiden Volodymyr Zelenskyy ke Amerika Serikat pada bulan September.
Dokumen yang disertakan mengungkapkan identitas individu yang bertanggung jawab atas impor artefak yang melanggar hukum, mengungkapkan bahwa ia berasal dari Krasnodar, Rusia.
Penjabat direktur jenderal Pechersk Lavra Kiev, Maksym Ostapenko, memperkirakan nilai barang yang dipulangkan sekitar US$20,000. Namun dia menekankan bahwa setiap artefak, mengingat usianya, merupakan kekayaan budaya yang signifikan.
Karandieiev menekankan bahwa artefak tersebut harus direstorasi terlebih dahulu sebelum dapat dipamerkan. Perwakilan dari kompleks Pechersk Lavra Kiev membongkar setiap barang di depan wartawan di Kiev pada hari Jumat. Setelah kemasan yang rapat dilepas, artefak-artefak tersebut, yang sebagian besar dilapisi lapisan karat tebal berwarna gelap, dipajang.
Jumlah bangunan bernilai budaya yang rusak atau hancur setidaknya mencapai 623 buah, lapor Kementerian Kebudayaan.
Karandieiev juga menyoroti kasus di mana 16.000 barang ditemukan hilang dari museum seni di Kherson setelah pasukan Ukraina membebaskan kota tersebut setelah sembilan bulan pendudukan Rusia.
“Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan harta kami, artefak kami, sulit diketahui,” tutupnya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Uji Coba Rudal Jarak Jauh Korea Utara Tanda Peningkatan Pote...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) untuk pertama kali...