UKSW Luluskan Doktor Baru Ilmu Manajemen
SALATIGA, SATUHARAPAN.COM – Riset mengenai permasalahan generasi ketiga bisnis keluarga mengantar Andreas Heryjanto meraih gelar doktor dalam ujian terbuka Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), 12 Februari lalu di Ruang Probowinoto.
Andreas lulus dengan predikat cum laude. Ia berhasil mempertahankan disertasi berjudul ‘’Mitosis-Bisnis: Strategi Generasi Ketiga Lunpia Semarang Mempertahankan Keberlanjutan-Bisnis” di hadapan para penguji yang terdiri atas Hari Sunarto SE MBA PhD, Prof Dr Agus Suroso MS, Rooskities Andadari SE MBA PhD, dan Ir Lieli Suharti MM PhD.
Ujian terbuka itu dipimpin oleh Pembantu Rektor V UKSW Neil Semuel Rupidara SE MSc PhD dengan promotor Prof Christantius Dwiatmadja SE ME PhD, serta Ko-promotor Prof John JOI Ihalauw SE PhD, dan Harijono SE MAF MCom (Hons) PhD.
Dalam disertasinya, Andreas menuangkan gagasan bahwa penelitian tentang bisnis keluarga, khususnya generasi ketiga, masih terbatas. Pembahasan bisnis keluarga menjadi begitu menarik, karena perannya yang penting dalam perekonomian di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Business advisor, trainer, serta komisaris BPR itu menjelaskan, banyak penelitian menunjukkan hanya sekitar 13 persen proses suksesi bisnis keluarga yang berhasil sampai generasi ketiga. “Disertasi ini mengambil Lunpia Semarang sebagai objek penelitian. Hal itu disebabkan Lunpia Semarang sebagai sebuah bisnis keluarga berhasil melewati generasi ketiga dan saat ini berada di tangan generasi keempat,” kata pria kelahiran Jakarta 52 tahun silam ini.
Tiga Entitas Baru
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa Lunpia Semarang mencapai puncak kejayaannya justru saat memasuki generasi ketiga. Yang terjadi pada generasi ketiga Lunpia Semarang adalah dari satu entitas bisnis “membelah diri” menjadi tiga entitas baru dan mempunyai ciri yang sama dengan bisnis induknya.
Setelah “membelah diri”, masing-masing bisnis bersifat independen. Tidak ada induk dan anak perusahaan. Masing-masing berkedudukan sejajar dan berhak mengatur diri sendiri, yang dikenal sebagai Lunpia Pemuda, Lunpia Mataram, dan Lunpia Gang Lombok.
Oleh karena yang terjadi di Lunpia Semarang saat generasi ketiga memiliki kemiripan dengan yang terjadi dalam kehidupan sel yang melakukan pembelahan diri (mitosis), maka ia menamainya mitosis-bisnis. ‘‘Mitosis-bisnis merupakan salah satu strategi yang ampuh untuk mencapai keberlanjutan-bisnis yang telah dibuktikan oleh bisnis keluarga Lunpia Semarang pada waktu memasuki generasi ketiga,’’ peraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 ini menjelaskan.
Ia berharap, hasil penelitiannya dapat memberikan sumbangan yang sangat berharga untuk memperkuat daya saing dan meningkatkan kontribusi UKM Indonesia yang berbentuk bisnis keluarga. (uksw.edu)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...