Ultah ke-300 GPIB Immanuel Depok Punya Makna Mendalam
DEPOK, SATUHARAPAN.COM – “300 tahun adalah kurun waktu yang tidak sederhana, karena hanya sekali dalam satu kurun sejarah, ini menjadi momentum untuk menghayati betapa baiknya Tuhan dalam hidup kita,” kata Pendeta (Pdt.) Alexius Letiora di tengah ulang tahun Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Depok, Sabtu (28/6).
Alexius, Ketua Pelaksana Harian Majelis Jemaat GPIB Immanuel Depok mengemukakan, “300 tahun jangan dianggap sebagai angka, tetapi harus dimaknai sebagai nilai. Karena iman jangan sampai luntur bahkan sampai ribuan tahun berikutnya, karena 300 tahun bukanlah waktu yang sederhana, karena pergumulan iman masing-masing jemaat akan senantiasa berkembang sebagai persekutuan yang solid dan saat ini akan selalu sulit.”
“300 tahun bukan berhenti untuk berharap karena pengharapan akan ada terus hingga masa depan, spirit jemaat tidak hanya untuk masa lalu, dan masa kini tetapi akan terus hingga 300 bahkan untuk hari esok,” Alexius melanjutkan.
Alexius mengapresiasi apa yang telah dikerjakan tim penulis dan penyusun buku, termasuk Badan Penerbit Kristen (BPK) Gunung Mulia yang memfasilitasi lahirnya dua buku berjudul Melacak Jejak-Jejak Sang Pembebas dan Menggereja Secara Baru.
Buku Melacak Jejak-Jejak Sang Pembebas merupakan upaya kecil guna menjawab tidak hanya tentang pelayanan seorang Cornelis Chastelein di Depok, Jawa Barat, tetapi buku ini merupakan wujud nyata peran jemaat dalam masyarakat Depok yang terus-menerus membangun masa depannya.
Buku Menggereja Secara Baru merupakan kumpulan tulisan ilmiah dari berbagai penulis mengenai kesinambungan dan hidup pelayanan GPIB Immanuel Depok di tengah-tengah masyarakat yang berasal dari sudut pandang berbeda.
“Saat ini penting kita mengucap syukur kepada Yesus Kristus, atas terselenggaranya HUT ke-300 GPIB Immanuel Depok, dan peluncuran buku ini ada dalam situasi sangat unik yakni menjelang pemilihan presiden dan bulan suci Ramadan,” kata Alexius.
Alexius berharap dengan ulang tahun ke-300 keimanan jemaat senantiasa bertumbuh dan setiap hari bertambah dewasa, khusus dengan momentum ramadahan ini pihaknya menginginkan jemaat GPIB Immanuel menciptakan suasana toleransi antarumat beragama di Depok dan sekitarnya.
“Kalau bisa terjadi maka ini sungguh momen yang indah,” lanjut Alexius.
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...