Loading...
RELIGI
Penulis: Melki 17:34 WIB | Kamis, 23 Mei 2024

Umat Buddha Rayakan Waisak di Wihara Tertua Jakarta

Umat Buddha beribadah di Vihara Dharma Bhakti di Jalan Kemanggisan III, RT 03/01, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat pada Hari Raya Waisak, Kamis (23/5/2024). ANTARA

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Umat Buddha di Jakarta mengunjungi Vihara Dharma Bhakti yang merupakan wihara tertua di Ibu kota berlokasi di Jalan Kemanggisan III, RT 03/01, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat untuk merayakan Hari Waisak.

Pengunjung ke wihara yang dibangun pada 1650 tersebut tidak seramai pada saat perayaan Tahun Baru Imlek 2575 pada 10 Februari.

"Kalau yang tadi saya lakukan ibadah atau kebaktian untuk berterima kasih kepada dewa-dewa atas semua kebaikan dan semua karma baik yang telah diberikan atau yang sudah kita dapatkan," ucap salah seorang pengunjung vihara, Evita (27) saat ditemui di lokasi, Kamis (23/5).

Menurut Evita perayaan Waisak mengandung tiga peristiwa penting, yakni kelahiran Buddha, pencapaian penerangan Buddha, dan wafatnya Buddha.

"Jadi hari Waisak ini, kita memperingati tiga kejadian penting tersebut yang di mana kita berterima kasih atas semua hal baik yang terjadi di hidup kita," kata Evita

Ia juga membawa bunga-bungaan saat beribadah yang menurutnya merupakan tanda cinta kasih atau kehidupan yang harum.

"Kalau itu sebenarnya sebagai wujud cinta kasih yang harum, melambangkan semoga kita diberikan kehidupan yang harum, mulus jalannya, buah yang manis, permen yang manis, supaya hidup kita positif dan manis," kata Evita.

Sementara itu, salah satu pengelola wihara, Aien mengatakan bahwa pada Hari Raya Waisak kali ini tidak mempersiapkan acara khusus.

"Kita enggak ada acara dan enggak ada persiapan khusus untuk perayaan Waisak," kata Aien.

Menurut Aien, Vihara Dharma Bhakti atau dikenal juga dengan Kelenteng Petak Sembilan sering digunakan untuk ibadah menghormati leluhur yang ramai hanya saat perayaan Ulambana yang jatuh pada Agustus 2024.

"Tunggu Ulambana pada Agustus. Kalau itu nanti ramai. Kalau wihara ini kan khusus untuk ritual penghormatan leluhur aja, yang sudah meninggal. Jadi nanti Agustus ada 'suhu' (guru/ master) yang membacakan doa-doa," kata Aien.

Di pintu depan wihara, nampak sejumlah petugas gabungan bersiaga di posko keamanan, sementara sejumlah pengunjung nampak beribadah dengan membakar hio dan menyalakan sejumlah lilin.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home