Umat Kristen Pakistan Diminta Siaga Serangan ISIS di Waktu Dekat
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah dan militer Pakistan memperingatkan minoritas Kristen di negara itu bahwa kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS berencana menjadikan lembaga-lembaga keagamaan Kristen sebagai target serangan dalam waktu dekat. Gelombang serangan anti-Kristen itu diduga akan mencakup gereja-gereja, sekolah, dan rumah sakit Kristen.
Peringatan yang dikeluarkan oleh jenderal-jenderal terkemuka Pakistan itu dianggap istimewa. Ini dipandang sebuah perkembangan positif dalam hubungan militer dengan kalangan minoritas pada umumnya dan dengan orang-orang Kristen pada khususnya. Hubungan yang hangat ini tampaknya menjadi langkah politik yang sudah diperhitungkan melengkapi langkah ofensif terhadap sarang teroris di barat laut negara itu yang kini tengah dicanangkan pemimpin militer.
Utusan dari para jenderal Pakistan yang paling kuat dan Kementerian Dalam Negeri secara pribadi telah memperingatkan rohaniawan Kristen bahwa kemungkinan wilayah yang paling awal diserang adalah Khyber Paktunkhwa. Wilayah ini berbatasan dengan provinsi yang didominasi etnik Pashtun.
Menurut peringatan itu, serangan yang direncanakan terhadap komunitas Kristen di Pakistan akan dilakukan oleh beberapa kelompok sempalan yang sebelumnya merupakan anggota Taliban. Menurut sumber di daerah tersebut, kelompok-kelompok sempalan ini telah menjalin aliansi dengan kelompok ekstremis ISIS.
Mantan Komandan Taliban Pakistan, Hafiz Saeed Khan, mengatakan telah bersumpah setia pada bulan Januarikepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Beberapa kelompok Taliban Pakistan lainnya dilaporkan juga sepakat untuk bergabung.
Selain itu, Ahmed Marwat, alias Farhad Marwat, komandan organisasi teroris Jundallah Pakistan, mengeluarkan ancaman pada Juni lalu bahwa "Jundallah akan menyerang kafir Syiah, Ismailiyah dan Kristen."
Salah seorang rohaniawan Kristen menjelaskan bahwa strategi anti-Kristen oleh teroris Islam mungkin merupakan respon terhadap serangan-serangan yang secara efektif dilakukan oleh Angkatan Darat Pakistan terhadap sarang jihadis di daerah barat laut Pakistan.
Rohaniawan itu juga memuji pemimpin militer Pakistan untuk drive yang sedang berlangsung untuk menundukkan Taliban dan beberapa kelompok kecil jihadis lainnya di barat laut Pakistan, terutama di Waziristan Utara.
Para jenderal Pakistan yang paling bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan serangan anti-teroris ini termasuk Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Raheel Sharif; Kepala Inter Services Intelligence (ISI) Rizwan Akhtar, dan komandan pasukan khusus Pakistan,,Jenderal Bilal Akbar. Sumber-sumber mengklaim bahwa ketiga jenderal ini telah menyusun rencana pertempuran agresif untuk memukul mundur jihadis Muslim yang selama ini mengancam kedaulatan Islamabad seluruh negeri.
Tiga serangkai ini juga telah membersikan Angkatan Darat Pakistan dari siapa saja yang dicurigai bersimpati pada faksi teroris Islam. (gatestoneinstitute.org)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...