Ummi Fisabilillah Pimpin Klasemen Sementara Seleksi Pelatda Catur Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pecatur putri, Ummi Fisabilillah memimpin klasemen sementara Seleksi Promosi Degradasi Pelatda Catur PON XIX / 2016, yang diselenggarakan Komite Olahraga Nasional DKI Jakarta (KONI DKI Jakarta). Ia memperoleh poin tertinggi dalam tiga pertandingan seleksi catur standar yang berlangsung Jumat (17/1) hingga Minggu (19/1).
Dari tiga hari penyelenggaraan nomor catur standar, Ummi berada pada peringkat teratas catur standar putri dengan nilai 14, perolehan nilai Ummi sama dengan Khadijah Quorotta’ain—peraih peringkat dua.
Dalam urutan nilai secara akumulatif Ummi memperoleh poin akumulatif 45 hasil dari 15 poin dari catur cepat, 16 poin dari catur kilat, dan 14 poin dari catur standar.
Khadijah berada di peringkat kedua meraih poin akumulatif sebanyak 38, hasil dari 12 poin diperoleh dari catur cepat, 12 poin dari catur kilat, dan 14 poin dari catur standar.
Virda Rizka Aulia berada pada peringkat ketiga meraih poin akumulatif sebanyak 35 poin hasil dari 14 poin dari catur kilat, 12 poin catur standar, dan 9 poin dari catur standar.
Angela Natasya Renggalis berada pada peringkat keempat dengan perolehan poin akumulatif 30, Hasil dari 10 poin catur cepat, 9 poin catur kilat, dan 11 poin catur standar.
Christine Elizabeth berada pada peringkat kelima dengan perolehan poin akumulatif sebanyak 21, hasil dari 7 poin catur cepat, 11 poin catur kilat, dan 3 poin catur standar.
Sementara itu Aulia Rohmah pada peringkat keenam dengan perolehan poin akumulatif 2, hasil dari catur cepat.
Masruri Rahman Pimpin Klasemen Catur Putra
Masruri Rahman memimpin perolehan poin akumulatif seleksi pelatda catur dengan perolehan poin akumulatif 37, hasil dari 15 poin yang dia peroleh dari catur cepat, 11 poin dari catur kilat, dan 11 poin dari catur standar.
Sementara itu Tjhin Irawan yang sukses membuka seleksi nomor catur standar pada Jumat (17/1) pekan lalu dengan kemenangan, harus tergeser dalam klasemen sementara ke tempat kedua, dengan perolehan poin akumulatif 35, hasil dari 14 poin yang dia peroleh dari catur cepat, 14 poin catur kilat, dan 7 poin hasil dari catur standar.
Pada pemberitaan satuharapan.com sebelumnya, Jumat (17/1) sore Tjhin Irawan pada berhasil membukukan kemenangan atas M.Rafi dalam pertandingan perdana nomor catur standar, kemenangan Tjhin Irawan atas M. Rafi saat itu berlangsung dalam 12 langkah.
Sementara itu Azarya Jodi Setyaki berada pada peringkat ketiga klasemen sementara dengan perolehan poin akumulatif sebanyak 35, hasil dari 10 poin yang dia peroleh dari catur cepat, 12 poin dari catur kilat, dan 13 poin dari catur standar.
Peringkat keempat ada Yoseph Theofilus Taher yang memperoleh poin akumulatif 34, hasil dari 11 poin dari catur cepat, 13 poin dari catur kilat, dan 10 poin dari catur standar.
Dari peringkat kelima hingga ke-14 berturut-turut ada nama-nama antara lain Suryaman, Novendra Prihasmoro, Constantinus Leonardo, Surya Wahyudi, Ghassan Syaqiq Al-Balkh, M. Rafi Nugraha, Kemas Ade Krisna, Akmalnaidi Akbar, Dhatuyo Budiarto, dan di peringkat terakhir ditempati Putu Aditya Wiradarma.
Seleksi Promosi Degradasi Pelatda Catur DKI Jakarta masih akan mempertandingkan babak ke enam hingga ke sembilan pada catur standar putra, yang akan berlangsung Sabtu (1/2) hingga Minggu (2/2). Sementara pada catur standar putri berlangsung pada hari yang sama mulai dari babak ketujuh hingga kesepuluh.
Pada pemberitaan satuharapan.com sebelumnya, Hendry Jamal selaku pengurus harian Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) DKI Jakarta mengatakan pada Kamis (9/1) bahwa seleksi promosi degradasi cabang olahraga catur tidak dibuat berdasar pengelompokan usia, tetapi lebih kepada kemampuan bermain si pecatur.
Hendry mengatakan ada yang unik dalam cabang olahraga catur, yakni tidak terpatok kepada ketatnya batasan usia seorang pecatur dalam mengikuti pelatihan pemusatan daerah (pelatda), tetapi lebih kepada kemampuan si pecatur.
“Kalau di KONI DKI Jakarta ini (mayoritas pelatda cabang olahraga) dibagi dalam dua lapis pelatda, lapis satu dan lapis dua, kalau lapis dua (usia) junior, dan lapis satu (usia) senior,” katanya.
Hendry mengatakan ada yang sedikit berbeda dengan olahraga catur karena lebih mengutamakan skill si pecatur walau usianya masih sangat muda.
“Di Pelatda Catur DKI Jakarta saat ini banyak anak-anak usia 15 tahun yang masuk pelatda satu (usia senior). Dan itu berdasarkan elo rating yang diperoleh pecatur tersebut. Jadi kalau ada anak usia 14 tahun sudah meraih gelar Grand Master (elo rating di atas 2500), dia langsung masuk pelatda satu, padahal usianya pelatda dua,” lanjut Hendry.
Hendry mengatakan seleksi ini diselenggarakan di bawah naungan KONI DKI Jakarta, sebelum penyelenggaraan PON (Pekan Olahraga Nasional) di Jawa Barat pada 2016 mendatang KONI DKI dan Percasi Jakarta akan menyelenggarakan seleksi serupa dengan berpijak kepada hasil terakhir, Hendry mengatakan bahwa seleksi pelatda ini diadakan setiap tahun guna memantau ritme permainan para atlet catur, sekaligus mempersiapkan mental mereka jelang PON 2016.
“Jadi, di sini kita ada kontinutitas pemantauan permainan si pecatur secara terus-menerus,” kata Hendry.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...