UN di SMK 1 Raha Alami Pemadaman Listrik Satu Jam
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada hari Senin (2/4), di SMKN 1 Raha, Jalan Macan Kota Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara sempat mengalami pemadaman listrik kurang lebih selama satu jam.
Seorang siswi, 17 tahun, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, pemadaman listrik terjadi ketika dia sedang menjawab soal ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia.
“Baru isi 5 nomor langsung mati lampu,” katanya kepada satuharapan.com melalui pesan singkat, hari Senin (2/4).
Menurut dia, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK 1 Raha dibagi tiga sesi, yaitu pagi, siang, dan sore. Pemadaman listrik terjadi saat ujian sesi siang yang dijadwalkan pukul 10.30-12.30 WITA. Namun kembali menyala sekitar pukul 12.00 WITA.
Pihak keamanan ujian dari kepolisian, menurut dia, telah menghubungi petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) setempat untuk memperbaiki kendala pemadaman listrik.
“Ya katanya sabar saja sampai nyala lampu,” katanya.
Ketika listrik tersambung, para siswa harus menunggu jaringan internetnya kembali stabil.
“Iya bisa, lanjut lagi dari nomor 6. Tapi begitu lama. Tunggu jaringannya bagus dulu,” katanya.
Hanya 2 Persen Peserta Masih Gunakan Kertas-Pensil
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau pelaksanaan UN jenjang SMK hari pertama di dua sekolah yakni SMK Negeri 29 Jakarta dan SMK Negeri 6 Jakarta, Senin (2/4) pagi.
Kedua SMK tersebut menyelenggarakan UNBK yang terdiri dari dua sesi.
“Kami menargetkan untuk meningkatkan kualitas UN. Secara bertahap kita masukkan soal-soal yang membutuhkan penalaran tinggi atau high order thinking skills,” kata Mendikbud saat meninjau pelaksanaan UN di SMK Negeri 6 Jakarta.
Mendikbud menargetkan agar pelaksanaan UN semakin bisa dipertanggungjawabkan tingkat kejujuran dan standarnya.
“Kalau seandainya terjadi temuan selama pelaksanaan UN akan dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.
Hari ini, sebanyak 1.485.302 siswa SMK mengikuti UN yang diselenggarakan mulai 2-5 April 2018. Dalam ujian berbasis komputer ini, menurut Mendikbud, hanya sekitar 2 persen atau 26.240 siswa peserta UN di seluruh Indonesia yang menggunakan metode berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Sisanya sebanyak 1.395.666 siswa (98 persen) sudah menggunakan metode computer based test (CBT).
Tahun ini jumlah peserta UNBK meningkat signifikan sebanyak 6.293.552 peserta, dari 3.782.453 peserta di tahun sebelumnya (meningkat 166 persen).
Tidak hanya di Jakarta, pelaksanaan UNBK di sejumlah daerah juga dilaporkan berjalan lancar. Mendikbud menyebut pihaknya belum mendengar adanya kendala yang terkait pelaksanaan UNBK maupun UNKP.
Seperti tahun sebelumnya, Kemendikbud bekerja sama dengan PLN dan juga Telkom dalam penyelenggaraan UNBK.
Provinsi D.K.I. Jakarta termasuk salah satu dari 17 provinsi yang 100 persen siswanya melaksanakan UNBK. Pelaksanaan UNBK di SMK Negeri 29 Jakarta diikuti 247 peserta didik, sementara di SMK Negeri 6 Jakarta diikuti 260 peserta didik.
“Sesuai aturan, yang tidak berkepentingan dilarang memasuki tempat ujian. Bahkan menterinya tidak bisa masuk ke dalam,” kata Mendikbud. (Setkab)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...