UNHCR: Dalam Sepekan 1.000 Pengungsi Rohingya Mendarat di Aceh

ACEH, SATUHARAPAN.COM-Gelombang pengungsi Rohingya terus berdatangan ke wilayah Aceh. Sekitar 200 pengungsi Rohingya tiba melalui laut di Aceh pada hari Selasa (21/11) malam, kata badan pengungsi PBB pada hari Rabu (22/11).

Dikatakan, total kedatangan dalam sepekan terakhir mencapai lebih dari 1.000 anggota minoritas Myanmar yang teraniaya.

Mayoritas Muslim Rohingya dianiaya di Myanmar, dan ribuan orang mempertaruhkan nyawa mereka setiap tahun dalam perjalanan laut yang panjang dan mahal, seringkali dengan perahu kecil, untuk mencoba mencapai Malaysia atau Indonesia.

“Pak Wali Kota, katanya 200. Dia menginformasikan kepada kami tentang turunnya kapal tersebut. Tim akan berangkat ke Sabang besok pagi,” kata rekan perlindungan badan pengungsi PBB, Faisal Rahman kepada AFP, merujuk pada sebuah kota di Provinsi Aceh.

Anggota masyarakat setempat mengatakan jumlahnya mungkin lebih tinggi, dengan perkiraan mencapai 360 pengungsi, kata Rahman.

Penduduk setempat di Aceh pekan lalu menolak kedatangan beberapa perahu dari Bangladesh, dengan alasan bahwa mereka tidak memiliki sumber daya untuk menerima para pengungsi yang putus asa dan dalam banyak kasus telah menghabiskan waktu berminggu-minggu di laut.

Gambar dan rekaman yang dilihat oleh AFP menunjukkan para pendatang terakhir duduk dalam barisan di pantai di Sabang, Aceh, bukannya dibawa ke tempat perlindungan.

Rahman mengatakan tim UNHCR berusaha tiba di sana secepatnya untuk memastikan para pendatang mendapat perawatan.

Dia mengatakan badan tersebut telah mengimbau Walikota Sabang, Reza Fahlevi, untuk mencarikan tempat berlindung yang aman bagi para pengungsi.

“Situasi di lapangan saat ini kurang baik. Virus penolakan sudah menyebar ke semua kalangan,” katanya. “Ada kemungkinan besar mereka akan menggerakkan masyarakat untuk mendorong mereka kembali ke laut, tapi semoga saja hal itu tidak terjadi.” (AFP)

Editor : Sabar Subekti