Uni Eropa Akan Keluarkan Paket Baru Sanksi Terhadap Rusia

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, berpidato pada sesi pembukaan pada hari pertama Konferensi Pemulihan Ukraina di London, Rabu, 21 Juni 2023. Sekutu Ukraina menjanjikan beberapa miliar dolar bantuan non militer pada hari Rabu untuk membangun kembali infrastrukturnya yang rusak akibat perang, memerangi korupsi dan membantu membuka jalan negara untuk menjadi anggota Uni Eropa. (Foto: Henry Nicholls/pool via AP)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Negara-negara Uni Eropa pada hari Rabu (21/6) menyepakati paket sanksi baru terhadap Rusia atas perangnya melawan Ukraina.

Swedia, yang saat ini memegang jabatan presiden UE bergilir, mengatakan bahwa paket tersebut mencakup langkah-langkah yang ditujukan untuk melawan pengelakan sanksi dan daftar individu.

Rincian langkah-langkah tersebut akan diumumkan akhir pekan ini ketika sanksi secara resmi diadopsi melalui prosedur tertulis.

Uni Eropa sebelumnya telah memberlakukan 10 putaran sanksi terhadap Rusia sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Bank, perusahaan, dan pasar telah terpukul, bahkan bagian dari sektor energi yang sensitif. Lebih dari 1.000 pejabat dikenai pembekuan aset dan larangan bepergian.

Banyak pekerjaan yang melibatkan penutupan celah sehingga barang-barang penting untuk upaya perang Putin tidak dapat melewatinya.

Namun, ini adalah pertama kalinya rencana diumumkan untuk menargetkan perdagangan melalui negara lain, selain sanksi terhadap Iran yang diduga memasok drone ke Rusia.

Sanksi masa lalu telah disepakati hanya dalam beberapa bulan, sangat cepat untuk UE. Tetapi langkah-langkah baru menjadi semakin sulit untuk didukung karena menimbulkan kerusakan pada kepentingan ekonomi dan politik beberapa negara anggota bahkan ketika mereka menargetkan Kremlin. (AP)

Editor : Sabar Subekti