Uni Eropa Cegah Rusia Gunakan Pertemuan G20 untuk Forum Propaganda
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Uni Eropa akan mencegah Rusia menggunakan pertemuan G20 di Indonesia sebagai “forum propaganda” untuk disinformasi tentang dampak perangnya di Ukraina, kata seorang juru bicara, hari Kamis (7/7).
Krisis energi dan pangan yang diperburuk oleh invasi Rusia “menonjol dalam agenda pertemuan para menteri luar negeri G20, yang akan dihadiri oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, kata juru bicaranya Nabila Massrali.
“Perang agresi Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengerikan terhadap Ukraina mengecualikan bisnis apa pun seperti biasa, dan akan ditangani dengan jelas,” katanya.
“Kami membantah disinformasi Rusia dan upayanya untuk menggunakan G20 sebagai forum propaganda.”
Borrell tidak memiliki jadwal pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, selama pertemuan dua hari di Bali.
Sementara Uni Eropa, Amerika Serikat dan mitra Barat telah meremehkan delegasi Rusia dalam pertemuan internasional lainnya sejak invasi ke Ukraina, G20 dipandang sebagai peluang penjangkauan ke negara-negara lain yang mungkin terpengaruh oleh narasi Moskow.
Tetapi Massrali mengatakan bahwa “partisipasi politik tingkat tinggi Rusia pada pertemuan G20 dapat menimbulkan ancaman bagi kredibilitas, efisiensi, dan relevansi G20.”
Dia menambahkan: “Kami berkomitmen untuk memastikan keberhasilan forum menteri G20 di Bali, tetapi kami tidak akan membiarkan Moskow menyalahgunakan G20 sebagai platform propagandanya sendiri.”
Indonesia, negara tuan rumah G20, telah mengundang Putin ke pertemuan puncak lanjutan di Bali pada November meskipun ada upaya Barat untuk membekukannya.
Namun dalam upaya menyeimbangkan peristiwa itu pihaknya juga mengundang Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Massrali mengatakan tidak ada pertanyaan tentang boikot UE terhadap G20, menyebutnya "terlalu penting juga bagi negara-negara berkembang dan bagi negara-negara berkembang."
“Kita perlu memastikan bahwa multilateralisme dapat bekerja di saat krisis,” katanya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...