Uni Eropa Kecam Meningkatnya Pelanggaran HAM di Iran
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Parlemen Uni Eropa mengecam Iran atas pelanggaran hak asasi manusia. Hal itu tertuang dalam resolusi yang didukung 614 suara.
Uni Eropa juga menuntut Iran membebaskan warga negara Eropa yang berasal dari Iran, dan menyerukan perlunya menghentikan eksekusi hukuman mati terhadap akademisi Swedia-Iran, Ahmed Reza Jalali.
Negara-negara UE juga mengutuk kemerosotan hak asasi manusia di Iran, menekankan bahwa masalah tersebut telah menjadi sumber keprihatinan Eropa yang parah.
UE meminta Iran untuk berhenti melakukan eksekusi dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia. Seorang anggota Komisi Eropa, Helena Daly, mengatakan bahwa Uni meminta Iran pada setiap kesempatan untuk menghormati kewajibannya berdasarkan perjanjian internasional yang terkait dengan hak politik dan sipil warga negara.
“Nasrin Sotoudeh ditangkap kembali dua pekan setelah pembebasannya. Dia menderita kondisi kesehatan yang sulit. Kami menuntut sekali lagi agar dia dibebaskan dan dia bisa kembali ke keluarganya,” katanya dikutip Al Arabiya.
"Uni Eropa mengikuti perkembangan situasi hak asasi manusia di Iran, yang telah memburuk secara teratur selama setahun terakhir. Eksekusi Iran terhadap pembangkang Iran, Ruhollah Zam, adalah tindakan yang sangat menakutkan. Uni Eropa mengecam tindakan ini dengan sangat keras. dan mengulangi penolakan awal yang kuat terhadap hukuman mati dalam keadaan apa pun. Sekali lagi, kami menuntut pembatalan," tambahnya.
Daly menambahkan bahwa Iran mengeksekusi 200 orang setahun. "Kami percaya bahwa Iran harus menghormati hak-hak tertuduh dan keharusan untuk berhenti menggunakan pengakuan yang direkam dalam tekanan untuk membuktikan dakwaan terhadap tersangka. Kami menuntut agar semua yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia, termasuk kekerasan yang dilakukan terhadap para demonstran, dimintai pertanggungjawaban."
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...