Uni Eropa Luncurkan Misi Perlindungan Pelayaran di Laut Merah
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Uni Eropa pada hari Senin (19/2) secara resmi meluncurkan misi untuk membantu melindungi pelayaran internasional di Laut Merah dari serangan kelompok Houthi Yaman, kata Ketua Uni Eropa, Ursula von der Leyen.
“Eropa akan menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah, bekerja sama dengan mitra internasional kami,” tulis presiden Komisi Eropa di X.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang dilanda perang, telah menyerang jalur pelayaran penting tersebut sejak November dalam sebuah kampanye yang mereka katakan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza di tengah perang Israel-Hamas.
Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat (16/2) bahwa blok tersebut bertujuan untuk menjalankan misi tersebut – yang disebut Aspides, bahasa Yunani yang berarti perisai – dalam “beberapa pekan” dengan setidaknya empat kapal.
Komandan keseluruhannya adalah orang Yunani, sedangkan komandan utama dalam kendali operasional di laut adalah orang Italia, kata pejabat UE.
Diplomat terkemuka Italia, Antonio Tajani, mengkonfirmasi peluncuran tersebut dalam pertemuan para menteri luar negeri di Brussels, dan menyebutnya sebagai “langkah penting menuju pertahanan bersama Eropa.”
Sejauh ini Perancis, Jerman, Italia dan Belgia menyatakan berencana menyumbangkan kapal.
UE mengatakan mandat misi tersebut – yang awalnya ditetapkan selama satu tahun – terbatas pada melindungi pelayaran sipil di Laut Merah dan tidak ada serangan yang akan dilakukan “di wilayah Yaman.”
Amerika Serikat telah mempelopori koalisi angkatan lautnya di wilayah tersebut dan telah melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman bersama dengan Inggris.
Seorang pejabat UE mengatakan bahwa akan ada “kontak militer ke militer yang berkelanjutan” untuk mengoordinasikan tindakan dengan AS dan kekuatan lain di kawasan.
Sebanyak 27 negara anggota UE berhasil menyetujui misi Laut Merah dalam hitungan pekan karena meningkatnya kekhawatiran bahwa serangan Houthi dapat merusak perekonomian mereka dan meningkatkan inflasi. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...