Uni Eropa: Pemboman ke RS di Mariupol Adalah Kejahatan Perang
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Pejabat tinggi Uni Eropa pada hari Kamis (10/3) mengutuk pemboman oleh Rusia terhadap sebuah rumah sakit bersalin di kota Mariupol, Ukraina yang terkepung sebagai "kejahatan perang."
“Mariupol dikepung. Penembakan Rusia terhadap (sebuah) rumah sakit bersalin adalah kejahatan perang yang keji,” tulis kepala kebijakan luar negeri blok itu, Josep Borrell, dalam sebuah tweet.
“Serangan ke daerah pemukiman dari udara dan blok akses konvoi bantuan oleh pasukan Rusia harus segera dihentikan. Perjalanan yang aman diperlukan, sekarang,” tambahnya.
Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyebut serangan itu “tidak manusiawi, kejam dan tragis.”
“Saya yakin ini bisa menjadi kejahatan perang. Kami membutuhkan penyelidikan penuh," cuitnya di Twitter.
Rumah sakit anak-anak dan bersalin di Mariupol diserang pada hari Rabu yang digambarkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sebagai “kejahatan perang” Rusia dan yang memicu kemarahan global.
Pejabat setempat mengatakan pada hari Kamis bahwa setidaknya tiga orang tewas dalam pemboman itu, termasuk seorang gadis muda.
Video yang dibagikan dari situs oleh petugas penyelamat menunjukkan pemandangan kehancuran total, dengan yang terluka dievakuasi, beberapa di atas tandu, melewati mobil yang hangus dan terbakar dan kawah besar di dekat gedung.
Rusia Menuduh Nasionalis Ukraina
Kementerian luar negeri Rusia tidak menyangkal serangan itu tetapi menuduh "batalyon nasionalis" Ukraina menggunakan rumah sakit untuk mengatur posisi tembak setelah memindahkan staf dan pasien.
Tentara Rusia pada hari Kamis mengklaim bahwa serangan terhadap rumah sakit anak-anak di pelabuhan Mariupol, adalah "provokasi yang dipentaskan" oleh Ukraina.
“Penerbangan Rusia sama sekali tidak melakukan misi untuk mencapai target di darat di daerah Mariupol,” kata juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
“Serangan udara yang diduga terjadi adalah provokasi yang sepenuhnya dipentaskan untuk mempertahankan sentiment anti Rusia untuk audiens Barat,” katanya. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...