Uni Eropa Sepakat Validitas Vaksin Sembilan Bulan
Validitas setelah tanggal vaksinasi utama, dan menjadi syarat bagi pelaku perjalanan internasional.
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Komisi Eropa pada hari Selasa (21/12) mengadopsi aturan yang akan membuat sertifikat COVID-19 Uni Eropa berlaku untuk perjalanan sembilan bulan setelah tanggal vaksinasi utama, kata seorang pejabat Uni Eropa mengatakan kepada Reuters.
Aturan baru akan mengikat bagi 27 negara Uni Eropa mulai 1 Februari, kata pejabat itu. Aturan tersebut dapat diblokir oleh mayoritas pemerintah Uni Eropa yang memenuhi syarat atau mayoritas sederhana anggota Parlemen Eropa, tetapi para pejabat mengatakan ada dukungan yang cukup untuk itu.
Aturan tersebut menggantikan rekomendasi yang tidak mengikat yang diajukan Komisi UE pada bulan November.
Setelah aturan tersebut efektif, negara-negara UE akan diwajibkan untuk mengizinkan pelancong yang divaksinasi lengkap dengan izin masuk yang valid untuk mengakses wilayah mereka.
Namun, sebagai pengecualian yang dibenarkan oleh situasi yang memburuk, mereka masih dapat memberlakukan persyaratan lebih lanjut, seperti tes negatif atau karantina, selama mereka memenuhi syarat.
Beberapa negara UE, termasuk Italia, Portugal, dan Yunani, saat ini mewajibkan pelancong yang divaksinasi penuh dari negara-negara UE lainnya untuk juga menunjukkan tes COVID-19 negatif pada saat kedatangan, tindakan yang dianggap merusak kredibilitas izin UE.
Aturan baru itu hanya berlaku untuk perjalanan internasional.
Pemerintah akan dapat memiliki durasi yang berbeda dari izin COVID-19 untuk akses ke acara atau aktivitas dalam ruangan di dalam wilayah mereka.
Setelah suntikan vaksin booster, validitas vaksin COVID-19 akan diperpanjang lebih lanjut tanpa batas yang ditentukan, karena saat ini tidak ada informasi yang cukup tentang durasi perlindungan dari booster, kata pejabat UE.
Tanggal vaksinasi utama untuk COVID-19 saat ini di UE terdiri dari dua suntikan vaksin yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna, atau satu suntikan vaksin Johnson & Johnson. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...