Uni Eropa Ultimatum Militer Niger Kembalikan Kekuasaan Dalam 15 Hari
Militer Niger lakukan kudeta dan menahan Presiden Mohamed Bazoum.
SATUHARAPAN.COM-Uni Afrika menuntut militer di Niger "kembali ke barak mereka dan memulihkan otoritas konstitusional" dalam waktu 15 hari setelah merebut kekuasaan melalui kudeta.
Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika “menuntut personel militer untuk segera dan tanpa syarat kembali ke barak mereka dan memulihkan otoritas konstitusional, dalam waktu maksimal lima belas (15) hari,” katanya dalam komunike setelah pertemuan hari Jumat (28/7) tentahg kudeta militer di Niger.
Ini "mengutuk sekuat mungkin" penggulingan pemerintah terpilih dan presidennya, Mohamed Bazoum, dan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas "kebangkitan yang mengkhawatirkan" kudeta militer di Afrika.
Bazoum ditahan pada hari Rabu (26/7) dan para pemberontak kemudian menunjuk Jenderal Abdourahamane Tchiani, kepala Pengawal Presiden sejak 2011, sebagai pemimpin baru.
Mereka menampilkan kudeta sebagai tanggapan atas memburuknya keamanan di negara itu, tetapi dikutuk oleh komunitas internasional sebagai perebutan kekuasaan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...