UNICEF: Epidemi AIDS pada Anak-anak Belum Usai
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Delapan belas anak setiap jam terinfeksi oleh HIV tahun lalu, menurut Badan PBB untuk Anak-anak, UNICEF, pekan lalu. Angka ini menunjukkan upaya melindungi anak-anak dari virus penyebab AIDS yang mematikan masih minim kemajuan.
Dengan laju infeksi saat ini, akan ada 3,5 juta kasus baru HIV di antara remaja pada 2030, menurut proyeksi UNICEF yang dipublikasikan dalam 2017 UNICEF Statistical Update on Children and AIDS.
Ada sekitar 37 juta orang yang hidup dengan HIV pada tahun lalu, jumlah yang sama dengan populasi Kanada, menurut UNICEF.
Dari angka tersebut, 2,1 juta remaja menderita HIV, naik sebanyak 30 persen dari 2005. Sedangkan 55.000 remaja berusia 10 hingga 19 tahun dan 120.000 anak-anak berusia di bawah 14 tahun, meninggal akibat penyakit-penyakit yang disebabkan AIDS.
Anak-anak yang terinfeksi berusia di bawah 4 tahun menghadapi risiko paling tinggi kematian akibat AIDS, dibanding kelompok umur lainnya.
"Epidemi AIDS belum berakhir. Itu (AIDS) masih menjadi ancaman kehidupan anak-anak dan remaja," kata Dr. Chewe Luo, kepala HIV dari UNICEF dalam pernyataan yang menyertai laporan tersebut.
"Kita terus melihat banyak anak-anak meninggal akibat AIDS. Hal itu tidak bisa diterima. Sedikit sekali kemajuan yang sudah dicapai untuk melindungi remaja dari infeksi-infeksi baru HIV."
UNICEF mengatakan hampir seluruh kematian remaja akibat AIDS terjadi di sub-Sahara Afrika. Di seluruh dunia, remaja putri lebih banyak terinfeksi AIDS, dibanding remaja putra.
Tes dan pengobatan para bayi juga tertinggal. Kurang dari setengah jumlah bayi yang terkena HIV, menjalani tes di dua bulan pertama kehidupan mereka.
Menurut UNICEF, sudah ada kemajuan untuk mencegah penularan dari ibu-ke-anak. Sudah 2 juta infeksi baru berhasil dihindari sejak 2000, kata UNICEF, namun kemajuan itu mulai menurun.
UNICEF menyerukan berbagai tindakan, termasuk memberikan pengobatan untuk semua anak yang terinfeksi dan mengutamakan tindakan intervensi terhadap para remaja putri di sub-Sahara Afrika, sembari memperkenalkan cara melakukan tes HIV mandiri serta pengumpulan data yang lebih baik. (Voaindonesia.com)
Editor : Melki Pangaribuan
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...