UNICEF Kirim 1,4 Juta Vaksin Oral Kolera ke Sudan
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Sabtu (5/10) mengumumkan kedatangan 1,4 juta dosis vaksin oral kolera di sebuah pelabuhan di bagian timur Sudan yang dilanda perang.
Pengiriman ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari wabah kolera yang telah menyebar di 10 dari 18 negara bagian sejak Juli, menyebabkan lebih dari 18.000 kasus dan menewaskan 550 orang, menurut pernyataan lembaga PBB tersebut.
Vaksin baru ini melengkapi 404.000 dosis yang dikirimkan bulan lalu, guna mendukung kampanye imunisasi yang menargetkan 1,81 juta orang di daerah yang paling terdampak, kata pernyataan itu.
"Pengiriman vaksin ini sangat penting untuk menghentikan penyebaran penyakit mematikan ini," ujar Sheldon Yett, perwakilan UNICEF untuk Sudan.
Di Sudan, diperkirakan 3,4 juta anak di bawah usia 5 tahun berisiko tinggi terkena penyakit epidemi, dengan 3,1 juta orang berisiko tertular kolera pada Desember mendatang, kata UNICEF.
Sistem kesehatan negara tersebut sedang berjuang, dengan cakupan vaksinasi nasional turun dari 85 persen menjadi 50 persen dan lebih dari 70 persen rumah sakit di wilayah konflik tidak berfungsi.
Sudan telah dilanda pertempuran antara tentara dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) sejak April 2023, dengan sedikitnya 12.260 orang tewas dan lebih dari 33.000 terluka dalam konflik tersebut, menurut data PBB.
Dengan datangnya musim hujan, penduduk, terutama mereka yang mengungsi dan berlindung di tempat-tempat darurat dan tenda, semakin rentan terhadap pengungsian, penyakit menular, serta ancaman langsung dari hujan lebat dan banjir.
Krisis kemanusiaan terus memburuk di Sudan, dengan hampir 6,8 juta orang telah meninggalkan rumah mereka, mencari perlindungan di bagian lain negara itu atau negara tetangga.
Beberapa kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh mediator Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) gagal menghentikan kekerasan. Anadolu
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...