UNS Beri Pelatihan dan Pendampingan Bisnis Online untuk UMKM

SURAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surakarta serta PT Telkom Tbk, menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan bisnis online untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Bowo Winarno, koordinator pelatihan bisnis tersebut kepada satuharapan.com, Selasa (28/6), mengatakan program ini dimulai dari keinginan UNS untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi—pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, pada sisi lain PT Telkom Tbk hendak mewujudkan target 1.000 kampung UKM digital dan Disperindag yang hendak mencari program tepat sasaran untuk membina 7.000-an UMKM.

Gayung bersambut setelah tiga institusi tersebut bertemu. Dibuka dengan Seminar Perdagangan Online akhir bulan lalu, peserta seminar didorong untuk melanjutkan dengan pelatihan selama dua minggu yang dilanjutkan dengan pendampingan. Pelatihannya sendiri dibagi dalam berbagai gelombang dari Mei hingga Desember 2016. Dan, tahun depan pun pelatihan semacam ini terus diadakan.

Bowo Winarno. (Foto: Bayu Probo)

Ada 200-an pengusaha UMKM yang mengikuti acara tersebut yang dilatih oleh 15 mahasiswa MIPA UNS. Materi yang diberikan adalah pengenalan dasar teknologi perdagangan online, cara mengurus Perizinan tentang Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang wajib dimiliki usaha mikro, pengurusan sertifikasi halal, dan pengurusan NPWP usaha.

Selain empat hal di atas, peserta juga ditawari pinjaman modal lunak oleh PT Telkom dan pendampingan pembuatan website.

Dari seminar tersebut ada sekitar 200 UMKM yang ikut dalam pelatihan lanjutan. Mayoritas adalah reseller. Beberapa adalah pengusaha makanan, tekstil, dan kerajinan. “Pelatihan ini akan berkelanjutan sampai pengusaha UMKM menjadi mahir,” Bowo berjanji.

Salah satu pemenuhan janjinya adalah UNS saat ini mengirim mahasiswanya untuk ikut dalam kuliah kerja nyata (KKN) tematik di Desa Serenan, Klaten, untuk melatih 100-an pengusaha UMKM di desa perajin kayu itu untuk melek perdagangan online.

Editor : Sotyati