Upaya Tokyo Jadi Kota Bebas Asap Rokok Saat Olimpiade
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Para peserta konferensi internasional di Tokyo membahas cara untuk membuat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 terbebas dari asap rokok.
Sekitar 150 orang yang terkait di bidang kesehatan dari Jepang dan luar negeri menghadiri konferensi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Medis Tokyo, Minggu (18/2/2018), seperti dilansir nhk.or.jp.
Ketua asosiasi tersebut, Haruo Ozaki, mengatakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2010 telah menyepakati untuk menyelenggarakan olimpiade di kota-kota yang bebas dari asap rokok. Dikatakannya bahwa sejak saat itu, kota penyelenggara berupaya untuk menerapkan larangan merokok sepenuhnya di semua tempat termasuk di restoran.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan pemerintah Tokyo akan membuat rancangan yang membuat kota tersebut layak sebagai kota penyelenggara.
Sejak ditetapkan sebagai kota penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, Tokyo terus melakukan pembenahan. Gubernur Tokyo sebelumnya, Yoichi Masuzoe, seperti dilansir japan.or.jp, misalnya, mendeklarasikan, “Jika Olimpiade Tokyo pada 1964 meninggalkan warisa sistem kereta api supercepat Shinkansen, maka pada olimpiade selanjutnya kami akan meninggalkan warisan masyarakat hidrogen.”
Pemerintah Metropolitan Tokyo (Tokyo Metropolitan Government/TMG) bekerja keras untuk mewujudkan hal itu. Perusahaan otomotif, contohnya sudah melempar mobil hidrogen yang ramah lingkungan.
Empat program dicanangkan untuk mewujudkan cita-cita itu. Pertama, mengurangi beban pencemaran lingkungan seperti emisi karbon. Kedua, diversifikasi sumber daya energi. Ketiga, efek keuntungan ekonomi. Keempat, membantu mencegah kerusakan alam.
Editor : Sotyati
Uskup Suharyo: Semua Agama Ajarkan Kemanusiaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan ap...