Usaha Pemula: Bisnis Suvenir Pernikahan
Usaha ini sangat bergantung juga pada kualitas dan ketepatan waktu, maka SDM yang tidak berkualitas akan mempengaruhi kualitas produk.
SATUHARAPAN.COM – Souvenir atau suvenir pernikahan merupakan sesuatu yang menjadi kebiasaan dalam pesta pernikahan. Suvenir pernikahan bisa dijadikan sebagai simbol ucapan terima kasih dari kedua mempelai atas restu dan kehadiran undangan.
Seakan-akan suvenir ini adalah sebuah keharusan bagi mereka yang mengadakan pesta pernikahan. Banyak orang yang tidak sayang untuk mengeluarkan dana besar karena pesta pernikahan ini dilakukan dalam seumur hidup dan merupakan sebuah acara istimewa.
Oleh karena itu, memilih pembuatan suvenir pernikahan ini menjadi sebuah bisnis yang bisa diandalkan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memulai bisnis ini. Satu, mempersiapkan modal. Dua, menyediakan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan.
Tiga, mengumpulkan barang-barang bekas, seperti karton, kardus, dan kertas sesuai dengan keperluan.
Empat, miliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat suvenir. Bisa mencari lewat buku, temui kreasi sendiri, atau browsing di internet.
Lima, buatlah bentuk unik dan menarik dalam suvenir yang dibuat.
Hambatan dan Strategi
Seperti halnya menjalankan bisnis lain, ketika menjalankan usaha ini pun ada beberapa hambatan yang mungkin akan ditemui, di antarannya produk suvenir yang kurang kreatif dan kurang diminati, serta adanya peniruan suvenir oleh orang lain dan bisa jadi tiruan tersebut dibuat lebih menarik.
Hambatan lainnya, pembatalan oleh pembeli yang sudah diproduksi. Oleh karena itu, usaha ini sangat bergantung juga pada kualitas dan ketepatan waktu, maka SDM yang tidak berkualitas akan mempengaruhi kualitas produk.
So, sebaiknya mencari teman yang memang cukup kompeten dalam bidang tersebut.
Sementara untuk strategi bisnis suvenir ini, diperlukan promosi mouth to mouth atau dari mulut ke mulut, bisa juga promosikan lewat leaflets, pamphlets, dan internet. Jika segmen pasarnya adalah kelas atas, pola promosi melalui internet akan sangat efektif.
Jika segmen pasarnya menengah ke bawah maka membangun jaringan dengan cara menjual produk ke tempat yang banyak dikunjungi masyarakat umum jauh lebih baik.
Strategi berikutnya, buatlah sebuah kreasi produk yang unik dan menarik. Berikan pelayanan yang ramah dan tepat waktu dalam pembuatan suvenir.
Miliki jiwa kreatif dan inovatif, serta tentukan pasar yang ingin diraih. Jika pasar kelas atas maka suvenirnya harus tampil seeksklusif mungkin.
Kemudian usahakan untuk meminimalisasi biaya produksi sehingga dapat menawarkan harga yang kompetitif pada pelanggan. Menerima pesanan untuk berbagai macam suvenir bisa menjadi daya tarik konsumen karena setiap orang memiliki keinginan dan selera yang berbeda.
So, puaskan konsumen lama dan dapatkan konsumen baru.
Analisis Bisnis
Analisis bisnis ini hanyalah perkiraan berdasarkan buku "99 Bisnis Anak Muda".
Modal Awal
Peralatan:
- Gunting dan penggaris (berbagai variasi) Rp 100.000
- Cutter (5 buah) Rp 20.000
Jumlah Rp 120.000
Peralatan mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.500 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp 120.000 - Rp 1.500) / 4 = Rp 29.625 per tahun atau sama dengan Rp 2.500 per bulan.
- Bahan baku Rp 2.000.000
- Lain-lain Rp 300.000
Jumlah Rp 2.300.000
Jumlah modal awal Rp 2.420.000
Perlengkapan:
- Bahan baku (kertas cantik, pita, lem, tinta, dll) Rp 1.500.000
- Plastik kemasan Rp 250.000
Jumlah Rp 1.750.000
Perkiraan laba/rugi per bulan
(Setiap bulan rata-rata menerima pesanan dua kali)
- 20 kodi x Rp 100.000 / kodi x 2 = Rp 4.000.000
Biaya-biaya
- Penyusutan peralatan Rp 2.500
- Transportasi Rp 150.000
- Listrik dan telepon Rp 150.000
- Perlengkapan Rp 1.750.000
- Lain-lain Rp 100.000
Jumlah Rp 2.152.500
Laba bersih
Rp 4.000.000 - Rp 2.152.500 = Rp 1.847.500
Perkiraan modal kembali
Rp 2.420.000 / Rp 1.847.500 = 1,3 bulan
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...