Usaha Pensiunan: Bisnis Fotokopi
Bisnis ini sangat bergantung pada kualitas hasil fotokopi. Oleh karena itu gunakan kertas dan tinta fotokopi berkualitas bagus.
SATUHARAPAN.COM - Usaha fotokopi tidak akan pernah ada matinya selama masih ada materi yang akan dicetak atau diperbanyak. Prospek bisnis ini pun bagus.
Omzet yang bisa diperoleh dari bisnis ini mencapai jutaan sampai puluhan juta rupiah tergantung tempat usaha itu berada. Usaha ini bisa menjadi alternatif bagi yang ingin mendapatkan tambahan pendapatan.
Semua kalangan bisa menjadi konsumen usaha fotokopi, mulai dari anak Sekolah Dasar (SD) sampai orangtua pasti memiliki materi yang harus digandakan atau dikopi.
Dalam buku "99 Bisnis bagi Pensiunan" disebutkan ada beberapa persiapan yang mungkin bisa dilakukan ketika memulai usaha ini.
Pertama, mencari lokasi strategis. Sebaiknya tempat dekat dengan kampus, sekolah, atau perkantoran. Ukurannya pun tidak harus terlalu luas yang penting cukup untuk minimal dua mesin fotokopi dan peralatan pendukung lainnya, seperti meja pelayanan dan rak.
Kedua, jika mempunyai modal uang yang cukup, sebaiknya membeli mesin fotokopi yang baru. Namun jika uangnya tidak cukup bisa membeli yang bekas tapi dengan kualitas yang masih bagus.
Ketiga, menyediakan alat pendukung seperti mesin jilid, mesin pemotong, dan mesin laminating. Untuk mendapatkan semua peralatan tersebut bisa mencarinya di iklan media massa.
Hambatan dan Strategi
Dalam buku "99 Bisnis bagi Pensiunan" dikatakan ada yang perlu diperhatikan ketika menjalankan usaha ini. Beberapa hambatan yang mungkin akan ditemui di antaranya, satu, banyak pesaing yang sudah menjalankan bisnis ini. Dan dua, harga bahan pokok seperti kertas sangat mempengaruhi harga fotokopi.
Supaya bisnis ini berjalan dengan lancar diperlukan beberapa strategi di antaranya, pertama, bisnis ini sangat bergantung pada kualitas hasil fotokopi. Oleh karena itu gunakan kertas dan tinta fotokopi berkualitas bagus.
Kedua, untuk menambah kepuasan pelanggan bisa memberikan fasilitas antar jemput hasil fotokopi dalam jumlah tertentu. Selain pelanggan puas jumlah keuntungan pun bisa berlipat.
Ketiga, bisa juga menambah pendapatan dengan menjual peralatan tulis.
Analisis Bisnis
Analisis bisnis ini hanyalah perkiraan berdasarkan buku "99 Bisnis bagi Pensiunan".
Modal awal:
- Sewa tempat Rp 6.000.000
- Persediaan barang dagang (ATK) Rp 2.000.000
- Persediaan kertas, toner, plastik Rp 3.000.000
Inventaris:
- Mesin fotokopi Rp 12.000.000
- Etalase dan meja Rp 1.000.000
- Mesin laminating dan pemotong Rp 1.000.000
- Peralatan toko lainnya Rp 300.000
Jumlah Rp 14.300.000
Dengan metode garis lurus dan masa manfaat inventaris adalah lima tahun serta nilai residu Rp 200.000 adalah sebesar (Rp 14.300.000-Rp 200.000) / 5 tahun = Rp 2.820.000 per tahun atau Rp 235.000 per bulan.
Perhitungan laba rugi per bulan
Pendapatan satu bulan:
- Pendapatan jasa fotokopi Rp 4.000.000
- Pendapatan jasa jilid, laminasi dan lain-lain Rp 2.700.000
- Pendapatan penjualan ATK Rp 2.250.000
Jumlah Rp 8.950.000
Pengeluaran satu bulan
Harga pokok:
- Pembelian ATK Rp 2.000.000
- Plastik jilid dan laminasi Rp 3.000.000
Jumlah Rp 5.000.000
Laba kotor satu bulan Rp 3.950.000
Biaya umum dan lain-lain
- Sewa tempat Rp 6.000.000/12 bulan = Rp 500.000
- Gaji satu orang pegawai Rp 600.000
- Penyusutan inventaris Rp 235.000
- Biaya listrik Rp 250.000
- Biaya lainnya Rp 100.000
Jumlah Rp 1.685.000
Laba bersih satu bulan Rp 2.265.000
Editor : Eben E. Siadari
Berjaya di Kota Jakarta Pusat, Paduan Suara SDK 1 PENABUR Be...
Jakarta, Satuharapan.com, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi Jakarta Pusat menjadi ...