Uskup Desmond Tutu: Tuhan Menangis karena Donald Trump
JOHANNESBURG, SATUHARAPAN.COM - Uskup Agung Emeritus Afrika Selatan, Desmond Tutu, mengutuk keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dia menggambarkan langkah Trump itu mengambil hak ilahi Tuhan dan membawa pesan yang keliru.
"Mereka yang mengklaim hak ilahi untuk diri mereka sendiri atas properti fisik di bumi adalah nabi-nabi palsu," kata Tutu.
"Tuhan sedang menangis atas pengakuan Donald Trump yang sangat provokatif dan diskriminatif atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata Desmond Tutu, dikutip dari enca.com.
"Adalah tanggung jawab kita untuk memberitahu Pak Trump bahwa dia salah, "tambahnya.
Sementara itu, Kedutaan Besar Israel di Pretoria, Afrika Selatan, menyambut baik keputusan Trump.
Juru bicara kedutaan tersebut mengatakan bahwa ini selangkah lebih dekat menuju perundingan damai.
Wakil Kepala Misi Israel di Afrika Selatan, Ayellet Black, mengatakan: "Sejak 1948, dengan sebuah rencana perlindungan PBB yang sekarang kita rayakan 70 tahun, Israel selalu mengatakan Ya. Israel mengatakan ya pada rencana perlindungan, ia mengatakan ya untuk setiap negosiasi yang berlanjut sementara Palestina terus menolak gagasan tersebut. Jadi di sini kita mengatakan bahwa ini adalah realisasi yang jelas dan bahwa kita berharap hal itu akan menjadi katalis untuk menginstal ulang perundingan perdamaian, untuk mengatakan bahwa kita dapat duduk di meja (perundingan)."
"Yang sudah jelas sudah terpasang, kartu-kartu itu ada di meja, mari kita bicara. Israel selalu terbuka untuk berdialog, " tambah Black.
Sementara itu Departemen Hubungan Internasional dan Kerjasama (Dirco) Afrika Selatan mengatakan bahwa mereka mendukung solusi dua negara untuk Palestina dan Israel.
"Afrika Selatan mempertahankan posisi berprinsip bahwa unilateralisme mengancam keseimbangan kekuatan, keamanan dan stabilitas global di lingkungan yang relatif mudah berubah. Kerja sama internasional, dialog dan konsultasi sangat penting untuk memastikan interaksi damai antar negara, "kata Dirco dalam sebuah pernyataan.
"Afrika Selatan sangat prihatin bahwa tindakan sepihak oleh Amerika Serikat merongrong kemajuan yang telah didaftarkan dalam konteks Middle East Peace Process (MEPP). Kami percaya bahwa MEPP berusaha untuk menjamin perdamaian berkelanjutan yang abadi antara Negara Israel dan Negara Palestina. Keputusan untuk memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem Timur disesalkan dan tidak konstruktif dalam memajukan solusi berkelanjutan di MEPP, "tambahnya.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...