Uskup Suharyo Terpilih Kembali Sebagai Ketua Presidium KWI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) ke IV Tahun 2015 kembali memilih Mgr Ignatius Suharyo sebagai Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Periode 2015-2018.
Sidang tersebut berlangsung di Cimacan, Jawa Barat, yang dimulai 2 November dan berakhir 6 November 2015, diikuti seluruh keuskupan yang berjumlah 37 keuskupan serta 569 peserta sidang yang terdiri dari para uskup, biarawan-biarawati dan perwakilan umat.
Ketua Presidium KWI, Mgr. I. Suharyo, menyampaikan bahwa Sidang Agung membentuk sebanyak 13 komisi untuk melaksanakan hasil Sidang tahun ini.
"Sebanyak 13 komisi tersebut terdiri dari Komisi Hak, Komisi Misioner, Komisi Kateketik, Komisi Kerawam, Komisi Komsos, Komisi Liturgi, Komisi Pendidikan, Komisi PSE, Komisi Seminari, Komisi Kepemudaan, Komisi Teologi, Komisi Keluarga dan KKP-MP," kata dia saat konferensi pers di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No 10 Jakarta Pusat, Kamis (12/11).
Dia juga menjelaskan SAGKI tahun ini membentuk 17 kelompok yang mendalami kehidupan keluarga melalui kesaksian baik yang bersuka cita atau pun yang penuh dengan tantangan.
"Setelah dibentuk, setiap kelompok mencermati kehidupan yang dihadapi keluarga baik dari segi spritualitas, relasional dan sosial setelah itu, kelompok tersebut melakukan presentasi melalui pleno," katanya.
Sidang sidonal KWI atau SAGKI, kata dia, memutuskan fokus pelayanan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yaitu Gereja adalah Komunikasi Pengharapan.
"Kegiatan gereja selama tiga tahun ke depan merupakan implementasi dari fokus pelayanan sidang tahun ini sehingga mematangkan harapan umat Katolik agar tidak putus asa," katanya.
Dia juga mengatakan, sidang sinodal tahun ini membentuk berbagai komisi, salah satunya komisi pengembangan sosial ekonomi yang langsung bersentuhan dengan akar rumput.
"Setiap kegiataan gereja merupakan implementasi dari fokus utama kami yaitu, Gereja adalah Komunikasi Pengharapan," katanya
Dia juga mengatakan, dalam menghadapi situasi keluarga saat ini, pedampingan keluarga perlu dilakukan dengan serius dengan memperhatikan pembinaan keluarga yang integral dan bersinegi.
"Kita akan memperbarui pastoral pendampingan keluarga agar setiap umat merasakan kasih dan kehadiran Tuhan," katanya (bob)
Editor : Eben E. Siadari
Wapres Lihat Bayi Bernama Gibran di Pengungsian Erupsi Lewot...
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi seorang b...