Utang Luar Negeri Pemerintah Naik 10 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia dalam siaran persnya hari ini mengatakan utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan I 2017 berada pada posisi US$ 326,3 miliar, naik 2,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu dan naik 2,0 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Sementara itu ULN pemerintah naik 10 persen, angka yang memperlihatkan penurunan pertumbuhan utang pemerintah dibanding triwulan sebelumnya yang naik 10 persen. Pada akhir triwulan I 2017, posisi ULN pemerintah tercatat sebesar US$ 166,5 miliar (51,0 persen dari total ULN), sementara posisi ULN sektor swasta tercatat sebesar US$ 159,9 miliar (49,0 persen dari total ULN).
Kontraksi pertumbuhan ULN swasta pada triwulan I 2017 berlanjut walau lebih menurun, yaitu sebesar -3,6 persen (yoy) dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar -5,5 persen (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan I 2017 tercatat relatif stabil di kisaran 34 persen sebagaimana pada akhir triwulan IV 2016, namun menurun jika dibandingkan dengan triwulan I 2016 yang sebesar 37 persen.
Berdasarkan jangka waktu asal, pertumbuhan ULN jangka panjang melambat, sementara pertumbuhan ULN jangka pendek meningkat. Posisi ULN jangka panjang yang mendominasi ULN Indonesia pada akhir triwulan I 2017 tercatat sebesar US$ 282,4 miliar (86,5 persen dari total ULN) atau tumbuh 1,1 persen (yoy), sedikit melambat dibandingkan triwulan IV 2016 yang tumbuh sebesar 1,5 persen (yoy). Sementara itu, posisi ULN berjangka pendek pada akhir triwulan I 2017 tercatat sebesar US$ 43,9 miliar (13,5 persen dari total ULN) atau tumbuh 16,3 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2016 yang tumbuh sebesar 6,0 persen (yoy).
Sejalan dengan peningkatan ULN jangka pendek, rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa sedikit meningkat dari 35,3 persen pada triwulan IV 2016 menjadi 36,1 persen pada triwulan I 2017.
Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir triwulan I 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,5 persen. Pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas & air bersih meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2016, sementara ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.
Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada triwulan I 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Bank Indonesia terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...