Utusan AS: Akhir Perang Israel dan Hizbullah ‘Dalam Genggaman Kita’
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Utusan Amerika Serikat, Amos Hochstein, mengatakan pada hari Selasa (19/11) bahwa ia telah mengadakan "pembicaraan yang sangat konstruktif" dengan ketua parlemen Lebanon di Beirut dan bahwa ada "peluang nyata" untuk mengakhiri konflik antara kelompok bersenjata yang didukung Iran, Hizbullah, dan Israel.
"Ini adalah momen pengambilan keputusan. Saya di sini di Beirut untuk memfasilitasi keputusan itu, tetapi pada akhirnya keputusan para pihak untuk mencapai kesimpulan dari konflik ini. Sekarang dalam genggaman kita," katanya kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.
Utusan AS di Israel
Utusan AS untuk Timur Tengah, Amos Hochstein, tiba di Israel pada hari Rabu (20/11) untuk mencoba mengakhiri pembicaraan guna mengamankan gencatan senjata dengan Hizbullah setelah membuat "kemajuan tambahan" dalam pertemuan kedua dengan juru bicara parlemen Lebanon Nabih Berri di Beirut, di tengah serangan lintas perbatasan yang sedang berlangsung terhadap komunitas utara.
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada The Times of Israel bahwa jadwal Hochstein belum ditetapkan, meskipun situs berita Axios melaporkan bahwa utusan veteran itu akan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Kamis pagi. Setelah tiba di Israel, Hochstein bertemu dengan Menteri Urusan Strategis, Ron Dermer, penasihat utama Netanyahu.
Berbicara di Lebanon setelah pertemuan keduanya dengan Berri, Hochstein mengatakan ia melihat "peluang nyata" untuk mengakhiri konflik setelah pemerintah Lebanon dan Hizbullah sebagian besar menyetujui proposal gencatan senjata AS, meskipun dengan beberapa masalah yang belum terselesaikan.
"Pertemuan hari ini merupakan kelanjutan dari pertemuan kemarin, dan menghasilkan kemajuan tambahan," kata Hochstein. "Jadi saya akan melakukan perjalanan dari sini dalam beberapa jam ke Israel untuk mencoba menyelesaikan ini jika kita bisa."
Hochstein menambahkan bahwa ia akan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang dalam upaya gencatan senjata untuk mengakhiri lebih dari setahun pertempuran antara Hizbullah dan Israel, dengan mencatat bahwa ia telah memberi tahu tim transisi.
Utusan AS itu bertemu dengan para pemimpin Lebanon saat berada di Beirut, pembicaraan yang ia gambarkan sebagai "sangat produktif." Menurut media Lebanon, Hochstein membahas "detail teknis" kesepakatan itu dengan Berri, yang merupakan sekutu Hizbullah.
Upaya itu dilakukan setelah kantor berita pemerintah Suriah SANA melaporkan pada hari Rabu bahwa 36 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka dalam serangan Israel terhadap bangunan tempat tinggal dan zona industri di kota bersejarah Palmyrea.
Militer Israel menolak berkomentar ketika ditanya tentang serangan itu.
"Sekitar pukul 1:30 siang hari ini, musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah daerah al-Tanf, yang menargetkan sejumlah bangunan di kota Palmyra di gurun Suriah, yang menyebabkan 36 orang tewas (dan) lebih dari 50 orang lainnya terluka," kata SANA, mengutip seorang pejabat militer.
Ditambahkannya bahwa serangan itu juga menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan yang menjadi sasaran dan daerah sekitarnya.
Israel telah melancarkan serangan terhadap target-target yang terkait dengan Iran di Suriah selama bertahun-tahun, tetapi telah meningkatkan serangan tersebut sejak serangan pada 7 Oktober 2023 oleh kelompok teror Palestina Hamas yang memicu perang Gaza yang sedang berlangsung.
Militer Israel mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah menyerang rute transit di perbatasan Suriah-Lebanon yang digunakan untuk mentransfer senjata ke Hizbullah.
Kunjungan Hochstein ke wilayah tersebut dilakukan saat pertempuran menunjukkan sedikit tanda-tanda akan mereda, dengan sedikitnya 70 roket ditembakkan ke Israel utara pada hari Selasa, seorang prajurit cadangan Israel tewas dalam serangan pesawat tak berawak Hizbullah di Lebanon selatan, dan seorang komandan utama Hizbullah tewas dalam serangan udara Israel. (ToI/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...