Vaksinasi di Jawa Timur Gunakan Vaksin AstraZeneca
Sejumlah Kiai menyatakan siap menerima vaksin AstraZeneca untuk pondok pesantren.
JOMBANG, SATUHARAPAN.COM-Sekitar 230 orang di Jawa Timur menerima vaksinasi COVID-19 pada pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di Pendopo Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, pada hari Senin (22/3).
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya hari itu di Jawa Timur turut meninjau vaksinasi massal yang menggunakan vaksin dari AstraZeneca. Menurut dia, semua proses vaksinasi mulai dari awal hingga akhir sudah berjalan dengan lancar.
“Semua sudah berjalan lancar mulai dari registrasi, penyaringan, vaksinasi, penyuntikan, dan observasi,” ujarnya saat memberikan keterangan pers selepas peninjauan.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan bahwa berdasarkan apa yang disampaikan para kiai dari MUI Jawa Timur, vaksin AstraZeneca dapat digunakan dalam program vaksinasi massal yang digulirkan pemerintah.
“Tadi pagi saya juga bertemu dengan para kiai sepuh dan kiai dari MUI Jawa Timur yang menyampaikan bahwa vaksin AstraZeneca bisa digunakan, halal, dan tayyib,” katanya.
“Ini akan kami dorong besok agar lebih banyak lagi vaksin yang bisa didistribusikan di Provinsi Jawa Timur, kemudian masuk ke kabupaten/kota agar pelaksanaan vaksin bisa dipercepat untuk pondok-pondok pesantren, kiai, santri, petugas, dan pelayan publik,” kata Presiden.
Pesantren Siap Terima Vaksin AstraZeneca
Sejumlah kiai dan para pengasuh pondok pesantren di Provinsi Jawa Timur menyatakan kesiapannya untuk memperoleh suntikan dosis vaksinasi AstraZeneca. “Tadi pagi saya sudah bertemu dengan MUI Jawa Timur dan para kiai di Provinsi Jawa Timur mengenai vaksin AstraZeneca. Beliau-beliau tadi menyampaikan bahwa Jawa Timur siap diberi vaksin AstraZeneca dan segera akan digunakan di pondok-pondok pesantren yang ada di Jawa Timur,” kata Jokowi ketika mengunjungi vaksinasi di Sidoarjo.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur, Hasan Mutawakkil Alallah, menjelaskan pendapat dan respons dari para kiai serta para pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur mengenai penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia. Menurut dia, vaksin AstraZeneca tersebut halal dan tayyib. “Vaksin AstraZeneca ini hukumnya halalan dan tayyiban dan memang seharusnya untuk dimanfaatkan program vaksinasi pemerintah,” katanya.
Vaksinasi massal yang diadakan oleh pemerintah tersebut memang bertujuan untuk menjaga jiwa dan keselamatan rakyat dari pandemi COVID-19 yang tidak hanya melanda Indonesia, tapi juga sebagian besar negara-negara di dunia.
“Tidak ada pemerintah yang akan mencelakakan rakyatnya sendiri,” kata Hasan. Dia juga menyampaikan permohonan agar para santri, ustaz, ustazah, dan tokoh-tokoh keagamaan lainnya juga segera dapat memperoleh dosis vaksin tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden apabila para santri juga para ustaz dan ustazah, hafiz dan hafizah, akan segera diberikan vaksin AstraZeneca ini dan kami bersyukur mudah-mudahan nanti dapat ditiru oleh komponen masyarakat lain,” tandasnya.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...