Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 17:50 WIB | Kamis, 01 September 2016

Venezuela-Brasil Saling Tarik Dubes Pascapemberhentian Rouseff

Presiden Brasil Michel Temer melambaikan tangan saat dia resmi menjabat sebagai presiden sebelum sidang paripurna Senat Brasil di Brasilia, 31 Agustus 2016. Dilma Rousseff resmi didepak dari kursi kepresidenan dalam pemungutan suara pemakzulan dan digantikan oleh rivalnya Michel Temer. (Foto: AFP)

CARACAS, SATUHARAPAN.COM - Venezuela dan Brasil pada hari Rabu (1/9) saling menarik duta besar mereka setelah Caracas membekukan hubungan dengan Brasil dalam menanggapi pemberhentian presiden Dilma Roussef dari kantor pemerintahan.

Pemerintahan sayap kiri Ekuador dan Bolivia juga menarik diplomat mereka dari Brasilia, dengan Presiden Ekuador Rafael Correa menyerukan agar senat yang memakzulkan Roussef sebagai "meminta maaf atas pelanggaran dan pengkhianatan."

Blok sayap kiri ALBA yang dipimpin Venezuela, mencakup Kuba dan Nikaragua mengutuk apa yang mereka sebut sebagai "kudeta parlementer" di Brasil.

Sementara itu negara Amerika Latin lainnya -terutama Argentina, Cile dan Paraguay- mengatakan mereka "menghormati" keputusan yang diambil oleh senat Brasil.

Cile mengungkapkan bahwa mereka "percaya Brasil akan menyelesaikan tantangan mereka sendiri melalui lembaga-lembaga demokratis."

Rousseff (68) dinyatakan bersalah oleh 61 dari 81 senator karena memanipulasi anggaran nasional secara ilegal.

Venezuela "memutuskan untuk menarik duta besarnya secara definitif" dari Brasil "serta membekukan hubungan politik dan diplomatik dengan pemerintah yang muncul dari kudeta parlementer ini," kata kementerian luar negerinya dalam sebuah pernyataan.

Beberapa jam kemudian Brasil mengumumkan bahwa mereka juga menarik duta besarnya.

"Mengingat kondisi yang terjadi," Brasil "menarik duta besarnya di Caracas untuk melakukan konsultasi," demikian pernyataan dari kementerian luar negeri tersebut. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home