Vettel Jagokan Mercedes Menangkan Balapan Awal Musim
MELBOURNE, SATUHARAPAN.COM - Juara bertahan empat kali Sebastian Vettel pada Kamis (13/3) menjagokan Mercedes untuk memenangkan pembukaan musim Australian Grand Prix (AGP) pada Minggu. Namun dia mengingatkan bahwa Red Bull akan segera bangkit dari masalahnya di sesi uji coba pramusim.
Vettel mendominasi sembilan kemenangan Grand Prix terakhir tahun lalu, namun pembalap asal Jerman itu tidak optimistis dengan peluangnya di Melbourne setelah beberapa masalah parah di sesi uji coba saat Red Bull beradaptasi dengan perubahan teknis.
Namun dia mengatakan bahwa tim Austria itu, yang dipimpin oleh pakar desain Adrian Newey, akan segera bangkit dalam perburuan gelar musim baru ini.
“Untuk balapan kali ini mungkin Mercedes lebih unggul di sesi uji coba,” kata pembalap asal Jerman itu kepada wartawan, saat ditanya siapa yang akan memenangkan pembukaan musim ini.
“Untuk musim ini, setelah tiga atau empat kali balapan kami akan mengetahui perubahannya.”
“Sesi uji coba dan persiapan kami memang kurang memuaskan dan kami tidak berada di posisi terbaik dalam balapan ini, tapi masih ada banyak waktu,” tambah Vettel.
“Musim ini benar-benar tahapan yang sulit bagi semua tim dan pembalap, ada banyak peraturan baru yang harus diadaptasi.”
“Kami tahu kami tidak dalam performa yang baik. Ada banyak hal yang harus kami atasi, dan sayangnya Anda tidak bisa menyelesaikannya dalam satu malam.”
Vettel berusaha meraih lima gelar kemenangan beruntun seperti rekan senegaranya Michael Schumacher yang berjasa untuk Ferrari dari 2000 hingga 2004, dan akan merebut rekor baru jika dia bisa memenangkan balapan kesepuluhnya secara berturut-turut.
Sebastien Vettel memang telah menyapu empat gelar Formula One berturut-turut, namun perubahan syarat teknis yang cukup komprehensif membuatnya terancam tertinggal ketika musim baru dimulai pada Minggu (16/3).
Sesi pramusim yang buruk membuat pembalap tak terkalahkan semacam Vettel khawatir dengan musim Australian Grand Prix pekan ini, setelah pembalap yang dominan selama beberapa dekade itu hanya mencapai posisi tercepat ke-18 dalam sesi uji coba selama empat hari di Bahrain.
“Pertama-tama, dengan sampai ke finish saja sudah menjadi sebuah keberhasilan,” kata pembalap Jerman berusia 26 tahun itu kepada Servus TV. “Jika separuh pembalap gagal sampai ke finish, maka mungkin kami bisa diuntungkan beberapa poin.”
Masalah utama Red Bull adalah perubahan mesin dari mesin V8 berkapasitas 2,4 liter, yang raungan bernada tingginya menjadi soundtrack Formula One, menjadi mesin V6 turbocharge berkapasitas 1,6 liter.
Perubahan lain yang terkait dengan ramah lingkungan, beberapa mobil dibatasi sampai 100 kilo (atau sekitar 135 liter) bahan bakar untuk setiap balapan, sekitar dua pertiga dari muatan terbesar yang ada sebelumnya.
Saat semua tim tengah bergulat dengan peraturan baru, Red Bull telah menjadi salah satu tim yang terkena dampak terburuk, yang dalam sesi uji cobanya hanya mencapai jarak tempuh 1.705 kilometer, sementara Mercedes dan Williams mencapai hampir 5.000 kilometer. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...