Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 22:05 WIB | Selasa, 29 Oktober 2019

Vietnam Berusaha Percepat Identifikasi Korban Truk di London

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di sekitar lokasi ditemukannya mayat manusia di sebuah truk kontainer di Grays, Essex, Inggris, Rabu (23/10/2019). Polisi Inggris menemukan 39 mayat manusia di dalam sebuah truk kontainer yang diyakini datang dari Bulgaria di kawasan industri dekat London dan telah menangkap pengemudi truk tersebut dengan sangkaan telah melakukan pembunuhan. (Foto: Reuters/Peter Nicholls)

VINH, SATUHARAPAN.COM - Vietnam berusaha mempercepat identifikasi warganya yang diduga termasuk di antara korban yang ditemukan meninggal di bagian belakang sebuah truk dekat London pekan lalu, kata Wakil Menteri Luar Negeri Nguyen Quoc Cuoang, Selasa (29/10).

Pengadilan di Inggris bersidang pada Senin (28/10) dan menemukan bahwa jejaring global terlibat dalam penyelundupan kelompok tersebut.

Pengemudi truk itu menghadapi dakwaan perdagangan manusia dan pembunuhan.

"Kewarganegaraan para korban secara resmi belum dinyatakan," kata Cuong di sela sebuah konferensi di Kota Vinh, di bagian utara-tengah Vietnam.

Vietnam dan Inggris "berusaha mempercepat identifikasi jasad para korban tetapi tenggat waktu belum ditentukan," ujar dia.

Pada Senin, pemerintah Vietnam mengatakan kepolisian Inggris telah mengirim dokumen-dokumen empat korban ke Hanoi untuk verifikasi lebih jauh.

Penemuan jasad-jasad itu pekan lalu, di kawasan industri dekat London, telah menyingkap perdagangan ilegal yang mengirim orang-orang miskin dari Asia dan Timur Tengah ke Barat dengan menempuh perjalanan yang berbahaya.

Di Vietnam, orang-orang pergi ke luar negeri karena terdorong mencari pekerjaan, dibujuk penyelundup, bencana alam dan tekanan pemerintah atas pengikut Katolik.

Keinginan besar untuk pergi ke luar negeri  menciptakan pasar bawah tanah di negara Asia Tenggara itu bagi penyelundup orang, banyak di antara mereka menjanjikan paket aman bahkan "sangat istimewa" untuk perjalanan rahasia ke Eropa, kata pakar antiperdagangan manusia, migran dan anggota keluarga mereka.

Kabar mengenai tragedi itu tersiar hingga ke Nghe An dan Ha Tinh, dua provinsi di bagian utara-tengah Vietnam, yang jauh dari Ibu Kota Vietnam, Hanoi. Banyak keluarga sedih mendengar kabar itu karena khawatir orang-orang yang mereka cintai termasuk di antara para korban yang meninggal.

Pihak berwenang di Nghe An telah mengeluarkan imbauan kepada para anggota keluarga untuk menyerahkan salinan foto dan identifikasi orang-orang yang hilang kepada Komite Rakyat setempat untuk verifikasi, menurut salinan imbauan itu yang dilihat oleh Reuters.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home