Vita Marissa Terharu, Gantung Raket di Kejuaraan Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pebulu tangkis senior Vita Marissa memutuskan gantung raket pasca kekalahan di Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia versi BWF di Istora Senayan, Rabu (12/8).
“Rasanya sedih tetapi tidak mau dibuat sedih juga. Walaupun nanti sudah pensiun, saya tetap ingin memberikan sumbangsih untuk bulutangkis Indonesia. Sudah tidak bisa jadi atlet, tetapi kan bisa jadi pelatih,” kata Vita yang berpasangan dengan pebulu tangkis senior lainnya, Shendy Puspa Irawati, dan harus mengaku kekalahan dari pasangan kembar Luo Ying/Luo Yu, 10-21, 9-21.
Vita sebenarnya sudah kepikiran ingin pensiun sejak 2012, karena waktu itu usianya sudah menginjak 31 tahun.
“Saat itu saya berencana mau istirahat setahun dan rileks dulu. Lalu saya bertemu dengan Lala (Variella Aprilsasi) dan kami malah bisa jadi juara di Australia. Lalu motivasi saya meningkat lagi,” kata dia.
Vita menyebut dia tidak bisa lepas dari dunia bulutangkis, dan tidak bisa lepas dari Indonesia. Ada beberapa tawaran dari luar negeri, namun dia ingin di Indonesia.
Sepanjang 21 tahun karir di bulu tangkis, Vita mendapat banyak sekali pelajaran hidup yang didapatkan, dan tidak dapat dibayangkan sebelumnya.
“Saya banyak belajar sifat orang, belajar menghargai orang, bisa bertemu kepala negara, jadi terkenal di dunia, wah banyak lah, pokoknya bulutangkis tidak ada duanya,” kata dia.
Vita mengisahkan dahulu saat dia mengalami cedera bahu karirnya serasa terhenti sesaat, namun setelah itu dia bisa tampil di Olimpiade Beijing 2008. “Rasanya senang bisa come back walaupun harus usaha dari bawah lagi. Lalu saya bisa berprestasi juga di ganda putri bersama Butet (Liliyana Natsir). Sesudahnya, saya tidak bisa complain lagi, begitu banyak berkah yang saya dapat,” kata dia. (badmintonindonesia.org).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...