Vox Point Indonesia, Tumbuhkan Minat Awam Katolik di Sospol
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebuah organisasi yang berangkat dari kegelisahan akan kurangnya awam Katolik terlibat di bidang sosial politik kemasyarakatan dan kegiatan organisasi kenegaraan berdiri pada 12 Maret 2016 silam. Oraganisai itu diberi nama Vox Point Indonesia.
Selain itu, menurut Ketua Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, pihaknya juga ingin umat Katolik terlibat lebih aktif dalam mewujudkan kehidupan nasional yang lebih baik.
“Perlu tumbuhnya kesadaran umat Katolik untuk berminta terlibat di bidang sosial politik kemasyarakatan dan kenegaraan untuk menjawab tantangan ke depan yang membutuhkan regenerasi kepemimpinan nasional,” ucap Yohanes saat memberikan kata sambutan dalam acara Perayaan Paskah Bersama yang mengangkat tema ‘Wafat dan Kebangkitan-Nya Membawa Pesan Bagi Kita: Mari Bangkit dan Bergerak Amalkan Pancasila’, di Aula Gereja Katedral, Jakarta Pusat, hari Sabtu (9/4).
Dia menjelaskan, tujuan berdirinya Vox Point Indonesia adalah untuk menyuarakan dan mewujudkan kebenaran dan keadilan. Vox Point Indonesia, katanya, juga ingin mengembangkan nilai-nilai kebangsaan dan menjadi wadah kajian strategis bidang sosial politik kemasyarakatan serta kebangsaan.
Visi dan Misi
Terkait visi Vox Point Indonesia, Yohanes menyampaikan, mewujudkan eksistensi umat Katolik di bidang sosial politkk kemasyarakatan dan kenegearaan. Vox Point Indonesia juga diharapkan menjadi tempat bersekutunya aktivis Katolik untuk mendukung dan mengembangkkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia menuju masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera.
Dengan tiga misi, kata Yohanes, pertama, memperjuangkan nilai kesetaraan umat Katolik dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dengan elemen lainnya.
Kedua, dia melanjutkan, membangun kerja sama dan persaudaraan lintas organisasi, lembaga, dan denominasi bernegara. Sedangkan yang ketiga, katanya, meningkatkan partisipasi umat Katolik dalam kehidupan sosial politik kemasyarakatan dan kenegaraan, serta tampil menjadi garam dan terang di tengah masyarakat.
“Dengan azas, nilai-nilai konsensus dasar bernegara, yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ucapnya.
Susunan Kepengurusan
Dalam susunan kepengurusan inti Vox Point Indonesia terlihat nama-nama tokoh nasional yang saat ini masih menduduki jabatan penting di Indonesia. Di antaranya, Komisioner Ombudsman Republik Indonesia, Adrianus Meliala, yang menduduki posisi dewan pakar bersama Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigay.
Dua nama purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pun terlihat mengisi posisi dewan penasihat, yakni Letnan Jenderal TNI (Purn) Cornelius Simbolon dan Mayor Jenderal TNI (Purn) Tono Suratman.
Berikut susunan kepengurusan Vox Point Indonesia dari posisi dewan penasihat hingga bendahara umum.
Dewan Penasihat: Letnan Jenderal TNI (Purn) Cornelius Simbolon dan Mayor Jenderal TNI (Purn) Tono Suratman, AB Susanto, Veronika Wiwiek Sulistyo, Antonius J Supit, FX Budhi Hendarto, dan Titus Sarijanto.
Dewan Pakar: Adrianus Meliala, Natalius Pigay, Adrianto Gani, dan Andreas E Susetyo.
Ketua Umum: Yohanes Handojo Budhisedjati.
Wakil Ketua: Bambang Sunanta, Haposan Batubara, Sutijadi Lukas, Rufinus Hutauruk, dan Maya Rumantir Hutasoit.
Sekretaris Jenderal: Lidya Natalia Sartono.
Wakil Sekretaris Jenderal: Susan Binsasi Sarumaha, Thomas Suwarta, dan Robertus Kofi.
Bendahara Umum: Li Claudia.
Wakil Bendahara Umum: Harsana Widjaja.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...