Wabah di Kabupaten Tambrauw Papua Barat Diklarifikasi Tidak Benar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tim investigasi gabungan mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan 95 warga meninggal akibat gisi buruk dan penyakit gatal-gatal di Distrik Kwoor, Kabuparen Tambrauw, Papua Barat, adalah tidak benar. Tim investigasi gabungan dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Papua Barat, Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) dan Babinsa Distrik Kwoor melakukan investigasi beberapa saat setelah pemberitaan dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) beredar sekitar akhir Maret 2013, seperti kutipan dari www.setkab.go.id
Tim Investigasi yang dipimpin oleh Dr. Wily Pandu Ariawan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah diturunkan ke Kampung Jokbijoker, Mbatde dan Kwesepo di dalam wilayah Distrik Kwoor, menyebutkan data yang benar adalah 15 orang meninggal selama bulan Oktober 2012 hingga Maret 2013 di Kampung Jobijoker, terdiri dari 2 ibu hamil dengan gejala anemia, panas tinggi dan batuk serta 3 anak dengan gejala panas tinggi dan batuk. Sementara 10 orang lainnya berasal dari desa Badek dan Kavevor dengan diagnosa dan gejala tidak jelas.
Desa-desa tersebut termasuk desa terpencil yang tidak memiliki tenaga dan sarana kesehatan. Untuk menuju kampung tersebut harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 5-7 hari atau menggunakan helikopter dari dari Ibu Kota Kabupaten Tambrauw.
Sedangkan informasi terjadinya kelaparan di kampung Jokbijoker, Mbatde, dan Kwesefo setelah dilakukan investigasi adalah tidak benar. Hasil-hasil kebun seperti ubi-ubian (kasbi, keladi, petatas), pisang, sagu, jagung, buah-buahan dan bermacam sayuran cukup melimpah di ketiga kampung tersebut.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...