Wagub DKI dan Wali Kota Bandung Diskusi RUU Pilkada
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertemu dan bertukar pikiran soal Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jakarta, Selasa (16/9).
“Kebetulan saya sedang ada di Jakarta dan belum makan siang, jadi mampir dulu tadi, untuk 'say hi' saja dan saling menyemangati,” kata Ridwan, yang mengenakan jas hitam dan celana warna khaki, usai bertemu Ahok.
Ridwan sepaham dengan Ahok bahwa pemilihan kepala daerah secara langsung adalah hal yang fundamental.
“Orang seperti saya dan Pak Ahok tidak akan jadi karena setelah dicalonkan masih harus door to door. Ngumpulin KTP atau keliling kota. Tanpa itu tidak akan jadi,” katanya.
Selama ini dia mengaku berkomunikasi intensif dengan kepala daerah lain soal RUU Pilkada.
“Iya, ada grup BBM delapan kepala daerah. Kita menolak RUU Pilkada dan ingin menyempurnakan, kalau mahal kita bikin murah, contohnya dengan pemilu serentak, buat kampanye yang efektif melalui sosmed dan lain-lain, jangan banyak kampanye di ruang terbuka,” katanya.
Jika RUU itu tetap disahkan 25 September nanti, Ridwan akan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Konstitusi. “Bupati dan wali kota kan objek penderita di RUU Pilkada tak langsung ini,” katanya.
Selain membahas soal RUU Pilkada, Ridwan dan Ahok juga saling bertukar pikiran mengenai masalah tata kota.
“Masalah Jakarta dan Bandung kan mirip-mirip masalahnya. Jakarta mau menambah taman tematik dan lain-lain,” katanya.
Usai bertemu Ahok, Ridwan akan menemui Hashim Djojohadikusumo untuk membicarakan soal pengunduran dirinya dari Gerindra.
“Saya akan temui Pak Hashim sebagai adik ketemu kakak. Saya dan Pak Ahok kan bedanya Pak Ahok ada kartu anggota, saya tidak,” katanya. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...