Waketum PBNU: Keruntuhan ISIS Hanya Soal Waktu
JAKARTA, SATUHARAPAN. COM – Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali berpendapat meskipun keberadaannya sempat “mengguncang” dunia, keruntuhan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) saat ini hanya soal waktu.
“Keruntuhan ISIS saat ini hanya soal waktu, asal kekuatan regional bersatu seperti Saudi, Mesir dan lainnya bersatu, mereka akan segera lemah,” kata As’ad Said Ali di Hotel Borobudur Jakarta, Jum’at (26/9) malam seusai peluncuran buku Al Qaeda: Tinjauan Sosial-Politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya, yang merupakan rangkuman hasil pengalaman dan pengetahuannya selama berkarir di Badan Intelejen Negara (BIN).
Gerakan kekerasan di Irak, muncul setelah jatuhnya Saddam Hussein yang beraliran sunni. Pemerintahan lalu didominasi oleh kelompok syiah. Negara-negara Muslim Sunni di regional tersebut seperti Mesir dan Arab Saudi, secara tidak langsung akhirnya mendorong berkembangnya Al Qaeda, sebagai upaya menyeimbangkan dengan rezim Syiah.
Situasi juga diperburuk oleh penarikan tentara Amerika Serikat di Irak yang terlalu cepat yang merubah stabilitas disana dan juga mengganggu kepentingan AS. Kelompok-kelompok Amerika di luar pemerintah lalu melakukan operasi melalui jalurnya di Turki yang juga anggota NATO.
Kepentingan kedua pihak ini bertemu karena Turki tidak nyaman dengan adanya kedekatan Irak dengan Iran.
Pemberian dukungan ini bukan untuk membuat kelompok militan kuat, tetapi sebagai ujung tombak untuk melakukan perubahan yang terjadi di Irak.
“Ternyata benar, ketika ISIS naik ke atas, PM Maliki diganti dengan PM Abadi yang lebih dekat dengan sunni. Pada akhirnya akan terjadi keseimbangan dan akhirnya ISIS akan ditekan sedemikian rupa sehingga keruntuhannya hanya akan masalah waktu,” katanya seperti dikutip dari nu.or.id.
Ditanya tentang pola penempatan tentara Amerika yang berlangsung sangat lama seperti di Jerman dan Jepang untuk menciptakan stabilitas nasional, dan sekarang, negara-negara tersebut keamanannya stabil dan menjadi sejahtera, hal tersebut tidak bisa diterapkan di dunia Muslim.
“Ngak bisa karena konteksnya lain, mereka kalah dalam perang dunia. Orang Arab kan nasionalismenya kuat sekali. Kalau ada orang asing, akan melawan,” katanya.
Editor : Bayu Probo
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...