Wakil Rakyat dari Aceh I
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dapil Aceh I yang mengalokasikan tujuh kursi DPR-RI kemungkinan besar akan menjadi milik Teuku Riefky Harsya dari partai Demokrat, Fadhlullah partai Gerindra, Muslim Ayub partai PAN, T Pribadi partai Nasdem, Salim Fakhry partai Golkar, Nasir Djamil partai PKS, dan Irmawan (PKB).
Kemungkinan Ini disimpulkan dari hari keempat rapat pleno terbuka rekapitulasi suara nasional, KPU, Selasa (29/4).
Berikut adalah profil singkat wakil rakyat dari daerah “Serambi Mekkah” I ini. Teuku Riefky Harsya ialah putra politisi Golkar, Teuku Syahrul Muda, saat ini ia masih menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR-RI, yang fokus menangani permasalahan di bidang energi sumber daya mineral, riset, teknologi dan lingkungan hidup. Sebelum menjadi anggota DPR RI, ia aktif dalam beberapa kegiatan organisasi sosial kemasyarakatan, seperti Kosgoro, ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia), dan Save Aceh Foundation.
Fadhlullah, Direktur Utama PT Krueng Simpang dan Anggota Himpunan Pengusaha Migas Aceh. Pada Jumat (7/3) dini hari, posko miliknya yang dibangun dalam rangka menyambut Pileg 2014 ini, dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab. Posko tersebut terlatak di Gampong Lhoek Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie.
Muslim Ayub, adalah Ketua Olahraga Renang Provinsi Aceh. Namanya pernah tercatat sebagai Calon Bupati Aceh Tenggara pada 2012.
Sementara itu, T Pribadi, Pejabat Bupati Aceh Utara pada 2006, dan pernah mendapatkan Tanda Penghargaan Satya Lencana Karya Satria, sebuah tanda penghargaan yang diberikan pada pegawai negeri sipil nan telah berbakti selama sepuluh, 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus, dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetian dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya.
Salim Fakhry, Anggota DPRD Kabupaten Aceh Tenggara selama empat periode, kini ia tengah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Aceh Tenggara. Pada Pemilu 2014 ini, Salim maju sebagai Caleg DPR-RI dengan mengusung slogan Dari Aceh Untuk Indonesia.
Nasir Djamil, merupakan Anggota Fraksi PKS DPR-RI sejak tahun 2004 . Saat ini, ia bertanggungjawab di Komisi III DPR-RI, nan membidangi Hukum, HAM, dan Keamanan, sebagai Wakil Ketua Komisi III. Sebelumnya, pada periode 1999-2004, ia mengemban tugas sebagai Anggota Legislatif DPRD Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Ketika meninggalkan kursi DPRD NAD pada 2004, ia satu-satunya perwakilan Fraksi PKS yang menolak pesangon, sebesar 75 juta rupiah.
Terakhir, Irmawan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Provinsi Aceh. Sosok Ketua Perahu Layar Provinsi Aceh ini pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Gayo Lues pada 2007.
Empat Petahana Gugur
Ternyata, dari enam Anggota Legislatif Terpilih Pemilu 2009 yang kembali berjuang pada Pemilu 2014 ini, hanya dua nama yang berhasil mempertahankan kursinya. Sisanya nama seperti anggota DPR-RI Pergantian Antar Waktu (PAW) Azwar Abubakar, yang menjadi Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPANRB), Sayed Mustafa Usab, diperkirakan gagal.
Selanjutnya, tiga petahana yang tidak berhasil menghuni kursi Senayan lima tahun ke depan adalah, Sayed Fuad Zakaria (Golkar), Mohd. Faisal Amin (PPP), Nova Iriansyah (Demokrat), dan Ali Yacob (Demokrat).
Terakhir, terdapat tiga nama yang sebelumnya sempat diperhitungkan dalam perebutan kursi DPR-RI dari Aceh I, namun menurut hasil rekapitulasi yang telah disampaikan Komite Independen Pemilihan Provinsi Aceh, ketiga nama tersebut diperkirakan gagal. Mereka adalah istri wali kota Banda Aceh Mawardy Nurdin, Nurshanti Adnan (Demokrat), seorang reporter televisi swasta, Desi Fitriani (Nasdem), dan artis sinetron, Fara Diana (Gerindra).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...